tag:blogger.com,1999:blog-10029469393490555852024-03-05T15:33:32.336-08:00Forum Komunikasi Komite SekolahAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-50939178106175129592013-05-29T19:34:00.000-07:002013-05-29T19:34:56.370-07:00UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL<div style="text-align: center;">
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: center;">
NOMOR 20 TAHUN 2003</div>
<div style="text-align: center;">
TENTANG</div>
<div style="text-align: center;">
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA</div>
<div style="text-align: center;">
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: center;">
Menimbang :</div>
<div style="text-align: center;">
a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945</div>
<div style="text-align: center;">
mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa</div>
<div style="text-align: center;">
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan</div>
<div style="text-align: center;">
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan</div>
<div style="text-align: center;">
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan</div>
<div style="text-align: center;">
sosial;</div>
<div style="text-align: center;">
b. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945</div>
<div style="text-align: center;">
mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan</div>
<div style="text-align: center;">
Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa</div>
<div style="text-align: center;">
yang diatur dengan undang-undang;</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;">
c. bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan</div>
<div style="text-align: center;">
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan</div>
<div style="text-align: center;">
kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan;</div>
<div style="text-align: center;">
d. bahwa Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional</div>
<div style="text-align: center;">
tidak memadai lagi dan perlu diganti serta perlu disempurnakan agar sesuai dengan</div>
<div style="text-align: center;">
amanat perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;</div>
<div style="text-align: center;">
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d</div>
<div style="text-align: center;">
perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.</div>
<div style="text-align: center;">
Mengingat :</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C ayat (1), Pasal 31, dan Pasal 32 Undang-Undang Dasar</div>
<div style="text-align: center;">
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;</div>
<div style="text-align: center;">
Dengan persetujuan bersama</div>
<div style="text-align: center;">
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: center;">
DAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: center;">
MEMUTUSKAN:</div>
<div style="text-align: center;">
Menetapkan :</div>
<div style="text-align: center;">
UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB I</div>
<div style="text-align: center;">
KETENTUAN UMUM</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 1</div>
<div style="text-align: center;">
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:</div>
<div style="text-align: center;">
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar</div>
<div style="text-align: center;">
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi</div>
<div style="text-align: center;">
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,</div>
<div style="text-align: center;">
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
bangsa dan negara.</div>
<div style="text-align: center;">
2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-</div>
<div style="text-align: center;">
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai</div>
<div style="text-align: center;">
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan</div>
<div style="text-align: center;">
zaman.</div>
<div style="text-align: center;">
3. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling</div>
<div style="text-align: center;">
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.</div>
<div style="text-align: center;">
4. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi</div>
<div style="text-align: center;">
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan tertentu.</div>
<div style="text-align: center;">
5. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan</div>
<div style="text-align: center;">
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
6. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,</div>
<div style="text-align: center;">
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain</div>
<div style="text-align: center;">
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
7. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan</div>
<div style="text-align: center;">
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
8. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat</div>
<div style="text-align: center;">
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang</div>
<div style="text-align: center;">
dikembangkan.</div>
<div style="text-align: center;">
9. Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan suatu satuan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
10. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
11. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang</div>
<div style="text-align: center;">
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.</div>
<div style="text-align: center;">
12. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat</div>
<div style="text-align: center;">
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.</div>
<div style="text-align: center;">
13. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.</div>
<div style="text-align: center;">
14. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada</div>
<div style="text-align: center;">
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian</div>
<div style="text-align: center;">
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani</div>
<div style="text-align: center;">
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.</div>
<div style="text-align: center;">
15. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari</div>
<div style="text-align: center;">
pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui</div>
<div style="text-align: center;">
teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.</div>
<div style="text-align: center;">
16. Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan</div>
<div style="text-align: center;">
kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai</div>
<div style="text-align: center;">
perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
17. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di</div>
<div style="text-align: center;">
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.</div>
<div style="text-align: center;">
18. Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga</div>
<div style="text-align: center;">
negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah.</div>
<div style="text-align: center;">
19. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan</div>
<div style="text-align: center;">
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan</div>
<div style="text-align: center;">
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.</div>
<div style="text-align: center;">
20. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber</div>
<div style="text-align: center;">
belajar pada suatu lingkungan belajar.</div>
<div style="text-align: center;">
21. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan</div>
<div style="text-align: center;">
mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang,</div>
<div style="text-align: center;">
dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraanUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
22. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.</div>
<div style="text-align: center;">
23. Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam</div>
<div style="text-align: center;">
penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana,</div>
<div style="text-align: center;">
sarana, dan prasarana.</div>
<div style="text-align: center;">
24. Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur</div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat yang peduli pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
25. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang</div>
<div style="text-align: center;">
tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
26. Warga negara adalah warga negara Indonesia baik yang tinggal di wilayah Negara</div>
<div style="text-align: center;">
Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik</div>
<div style="text-align: center;">
Indonesia.</div>
<div style="text-align: center;">
27. Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia nonpemerintah yang</div>
<div style="text-align: center;">
mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
28. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.</div>
<div style="text-align: center;">
29. Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah kota.</div>
<div style="text-align: center;">
30. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan nasional.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB II</div>
<div style="text-align: center;">
DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 2</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik</div>
<div style="text-align: center;">
Indonesia Tahun 1945.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 3</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak</div>
<div style="text-align: center;">
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan</div>
<div style="text-align: center;">
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia</div>
<div style="text-align: center;">
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,</div>
<div style="text-align: center;">
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta</div>
<div style="text-align: center;">
bertanggung jawab.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB III</div>
<div style="text-align: center;">
PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 4</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak</div>
<div style="text-align: center;">
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai</div>
<div style="text-align: center;">
kultural, dan kemajemukan bangsa.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem</div>
<div style="text-align: center;">
terbuka dan multimakna.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan</div>
<div style="text-align: center;">
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan,UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.</div>
<div style="text-align: center;">
(5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis,</div>
<div style="text-align: center;">
dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
(6) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen</div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu</div>
<div style="text-align: center;">
layanan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB IV</div>
<div style="text-align: center;">
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA,</div>
<div style="text-align: center;">
ORANG TUA, MASYARAKAT, DAN PEMERINTAH</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kesatu</div>
<div style="text-align: center;">
Hak dan Kewajiban Warga Negara</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 5</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
yang bermutu.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau</div>
<div style="text-align: center;">
sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang</div>
<div style="text-align: center;">
terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak</div>
<div style="text-align: center;">
memperoleh pendidikan khusus.</div>
<div style="text-align: center;">
(5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
sepanjang hayat.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 6</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib</div>
<div style="text-align: center;">
mengikuti pendidikan dasar.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan</div>
<div style="text-align: center;">
penyelenggaraan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kedua</div>
<div style="text-align: center;">
Hak dan Kewajiban Orang Tua</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 7</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh</div>
<div style="text-align: center;">
informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar</div>
<div style="text-align: center;">
kepada anaknya.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Ketiga</div>
<div style="text-align: center;">
Hak dan Kewajiban Masyarakat</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 8</div>
<div style="text-align: center;">
Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, danUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
evaluasi program pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 9</div>
<div style="text-align: center;">
Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Keempat</div>
<div style="text-align: center;">
Hak dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 10</div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan</div>
<div style="text-align: center;">
mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan</div>
<div style="text-align: center;">
yang berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 11</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan,</div>
<div style="text-align: center;">
serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga</div>
<div style="text-align: center;">
negara tanpa diskriminasi.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna</div>
<div style="text-align: center;">
terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai</div>
<div style="text-align: center;">
dengan lima belas tahun.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB V</div>
<div style="text-align: center;">
PESERTA DIDIK</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 12</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:</div>
<div style="text-align: center;">
a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan</div>
<div style="text-align: center;">
diajarkan oleh pendidik yang seagama;</div>
<div style="text-align: center;">
b. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan</div>
<div style="text-align: center;">
kemampuannya;</div>
<div style="text-align: center;">
c. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu</div>
<div style="text-align: center;">
membiayai pendidikannya;</div>
<div style="text-align: center;">
d. mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu</div>
<div style="text-align: center;">
membiayai pendidikannya;</div>
<div style="text-align: center;">
e. pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang</div>
<div style="text-align: center;">
setara;</div>
<div style="text-align: center;">
f. menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-</div>
<div style="text-align: center;">
masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Setiap peserta didik berkewajiban:</div>
<div style="text-align: center;">
a. menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses</div>
<div style="text-align: center;">
dan keberhasilan pendidikan;</div>
<div style="text-align: center;">
b. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta</div>
<div style="text-align: center;">
didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan</div>
<div style="text-align: center;">
perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yangUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban peserta didik sebagaimana dimaksud pada</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB VI</div>
<div style="text-align: center;">
JALUR, JENJANG, DAN JENIS PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kesatu</div>
<div style="text-align: center;">
Umum</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 13</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat</div>
<div style="text-align: center;">
saling melengkapi dan memperkaya.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan dengan sistem</div>
<div style="text-align: center;">
terbuka melalui tatap muka dan/atau melalui jarak jauh.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 14</div>
<div style="text-align: center;">
Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan tinggi.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 15</div>
<div style="text-align: center;">
Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi,</div>
<div style="text-align: center;">
keagamaan, dan khusus.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 16</div>
<div style="text-align: center;">
Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kedua</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Dasar</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 17</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan menengah.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau</div>
<div style="text-align: center;">
bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah</div>
<div style="text-align: center;">
tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Ketiga</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Menengah</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 18UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
menengah kejuruan.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah</div>
<div style="text-align: center;">
(MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK),</div>
<div style="text-align: center;">
atau bentuk lain yang sederajat.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Keempat</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Tinggi</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 19</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah</div>
<div style="text-align: center;">
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan</div>
<div style="text-align: center;">
doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 20</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau</div>
<div style="text-align: center;">
universitas.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan</div>
<div style="text-align: center;">
pengabdian kepada masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau</div>
<div style="text-align: center;">
vokasi.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat</div>
<div style="text-align: center;">
(2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 21</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan pendirian dan dinyatakan berhak</div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan program pendidikan tertentu dapat memberikan gelar akademik,</div>
<div style="text-align: center;">
profesi, atau vokasi sesuai dengan program pendidikan yang diselenggarakannya.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara pendidikan yang bukan perguruan</div>
<div style="text-align: center;">
tinggi dilarang memberikan gelar akademik, profesi, atau vokasi.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Gelar akademik, profesi, atau vokasi hanya digunakan oleh lulusan dari perguruan</div>
<div style="text-align: center;">
tinggi yang dinyatakan berhak memberikan gelar akademik, profesi, atau vokasi.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Penggunaan gelar akademik, profesi, atau vokasi lulusan perguruan tinggi hanya</div>
<div style="text-align: center;">
dibenarkan dalam bentuk dan singkatan yang diterima dari perguruan tinggi yang</div>
<div style="text-align: center;">
bersangkutan.</div>
<div style="text-align: center;">
(5) Penyelenggara pendidikan yang tidak memenuhi persyaratan pendirian</div>
<div style="text-align: center;">
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau penyelenggara pendidikan bukan</div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi yang melakukan tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
dikenakan sanksi administratif berupa penutupan penyelenggaraan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(6) Gelar akademik, profesi, atau vokasi yang dikeluarkan oleh penyelenggara</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan yang tidak sesuai dengan ketentuan ayat (1) atau penyelenggara</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan yang bukan perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
dinyatakan tidak sah.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
(7) Ketentuan mengenai gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud</div>
<div style="text-align: center;">
pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur lebih lanjut</div>
<div style="text-align: center;">
dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 22</div>
<div style="text-align: center;">
Universitas, institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program doktor berhak memberikan</div>
<div style="text-align: center;">
gelar doktor kehormatan (doktor honoris causa) kepada setiap individu yang layak</div>
<div style="text-align: center;">
memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam bidang</div>
<div style="text-align: center;">
ilmu pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan, atau seni.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 23</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pada universitas, institut, dan sekolah tinggi dapat diangkat guru besar atau</div>
<div style="text-align: center;">
profesor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Sebutan guru besar atau profesor hanya dipergunakan selama yang bersangkutan</div>
<div style="text-align: center;">
masih aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan tinggi.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 24</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, pada</div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik</div>
<div style="text-align: center;">
serta otonomi keilmuan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai</div>
<div style="text-align: center;">
pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada</div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Perguruan tinggi dapat memperoleh sumber dana dari masyarakat yang</div>
<div style="text-align: center;">
pengelolaannya dilakukan berdasarkan prinsip akuntabilitas publik.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud</div>
<div style="text-align: center;">
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 25</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Perguruan tinggi menetapkan persyaratan kelulusan untuk mendapatkan gelar</div>
<div style="text-align: center;">
akademik, profesi, atau vokasi.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar</div>
<div style="text-align: center;">
akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai persyaratan kelulusan dan pencabutan gelar akademik,</div>
<div style="text-align: center;">
profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih</div>
<div style="text-align: center;">
lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kelima</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Nonformal</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 26</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan</div>
<div style="text-align: center;">
layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau</div>
<div style="text-align: center;">
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang</div>
<div style="text-align: center;">
hayat.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan</div>
<div style="text-align: center;">
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional sertaUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
pengembangan sikap dan kepribadian profesional.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia</div>
<div style="text-align: center;">
dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan,</div>
<div style="text-align: center;">
serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta</div>
<div style="text-align: center;">
didik.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,</div>
<div style="text-align: center;">
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta</div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan yang sejenis.</div>
<div style="text-align: center;">
(5) Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal</div>
<div style="text-align: center;">
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan</div>
<div style="text-align: center;">
diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.</div>
<div style="text-align: center;">
(6) Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk</div>
<div style="text-align: center;">
oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(7) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan nonformal sebagaimana</div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur lebih</div>
<div style="text-align: center;">
lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Keenam</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Informal</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 27</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan</div>
<div style="text-align: center;">
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan</div>
<div style="text-align: center;">
standar nasional pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud</div>
<div style="text-align: center;">
pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Ketujuh</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Anak Usia Dini</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 28</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,</div>
<div style="text-align: center;">
nonformal, dan/atau informal.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-</div>
<div style="text-align: center;">
kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok</div>
<div style="text-align: center;">
bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.</div>
<div style="text-align: center;">
(5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.</div>
<div style="text-align: center;">
(6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat</div>
<div style="text-align: center;">
(1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kedelapan</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Kedinasan</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 29</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh</div>
<div style="text-align: center;">
departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam</div>
<div style="text-align: center;">
pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu</div>
<div style="text-align: center;">
departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan</div>
<div style="text-align: center;">
nonformal.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai pendidikan kedinasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kesembilan</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Keagamaan</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 30</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok</div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota</div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya</div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau menjadi ahli ilmu agama.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal,</div>
<div style="text-align: center;">
nonformal, dan informal.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman,</div>
<div style="text-align: center;">
pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.</div>
<div style="text-align: center;">
(5) Ketentuan mengenai pendidikan keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kesepuluh</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Jarak Jauh</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 31</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok</div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan</div>
<div style="text-align: center;">
yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang</div>
<div style="text-align: center;">
menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak jauh sebagaimana</div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kesebelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 32</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat</div>
<div style="text-align: center;">
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,</div>
<div style="text-align: center;">
mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah</div>
<div style="text-align: center;">
terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami</div>
<div style="text-align: center;">
bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai pelaksanaan pendidikan khusus dan pendidikan layanan</div>
<div style="text-align: center;">
khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan</div>
<div style="text-align: center;">
peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB VII</div>
<div style="text-align: center;">
BAHASA PENGANTAR</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 33</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara menjadi bahasa pengantar dalam</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan nasional.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam tahap awal</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan apabila diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan/atau</div>
<div style="text-align: center;">
keterampilan tertentu.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
tertentu untuk mendukung kemampuan berbahasa asing peserta didik.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB VIII</div>
<div style="text-align: center;">
WAJIB BELAJAR</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 34</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Setiap warga negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti program wajib belajar.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar</div>
<div style="text-align: center;">
minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh</div>
<div style="text-align: center;">
lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai wajib belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),</div>
<div style="text-align: center;">
dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB IX</div>
<div style="text-align: center;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 35</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,</div>
<div style="text-align: center;">
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan</div>
<div style="text-align: center;">
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum,UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan</div>
<div style="text-align: center;">
pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi,</div>
<div style="text-align: center;">
penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat</div>
<div style="text-align: center;">
(1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB X</div>
<div style="text-align: center;">
KURIKULUM</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 36</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip</div>
<div style="text-align: center;">
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara</div>
<div style="text-align: center;">
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:</div>
<div style="text-align: center;">
a. peningkatan iman dan takwa;</div>
<div style="text-align: center;">
b. peningkatan akhlak mulia;</div>
<div style="text-align: center;">
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;</div>
<div style="text-align: center;">
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;</div>
<div style="text-align: center;">
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;</div>
<div style="text-align: center;">
f. tuntutan dunia kerja;</div>
<div style="text-align: center;">
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;</div>
<div style="text-align: center;">
h. agama;</div>
<div style="text-align: center;">
i. dinamika perkembangan global; dan</div>
<div style="text-align: center;">
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat</div>
<div style="text-align: center;">
(1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 37</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:</div>
<div style="text-align: center;">
a. pendidikan agama;</div>
<div style="text-align: center;">
b. pendidikan kewarganegaraan;</div>
<div style="text-align: center;">
c. bahasa;</div>
<div style="text-align: center;">
d. matematika;</div>
<div style="text-align: center;">
e. ilmu pengetahuan alam;</div>
<div style="text-align: center;">
f. ilmu pengetahuan sosial;</div>
<div style="text-align: center;">
g. seni dan budaya;</div>
<div style="text-align: center;">
h. pendidikan jasmani dan olahraga;</div>
<div style="text-align: center;">
i. keterampilan/kejuruan; dan</div>
<div style="text-align: center;">
j. muatan lokal.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:</div>
<div style="text-align: center;">
a. pendidikan agama;</div>
<div style="text-align: center;">
b. pendidikan kewarganegaraan; dan</div>
<div style="text-align: center;">
c. bahasa.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 38</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan</div>
<div style="text-align: center;">
oleh Pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan</div>
<div style="text-align: center;">
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite</div>
<div style="text-align: center;">
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor</div>
<div style="text-align: center;">
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan menengah.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan</div>
<div style="text-align: center;">
dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh</div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan untuk setiap program studi.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB XI</div>
<div style="text-align: center;">
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 39</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,</div>
<div style="text-align: center;">
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan pada satuan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan</div>
<div style="text-align: center;">
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan</div>
<div style="text-align: center;">
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada</div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 40</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:</div>
<div style="text-align: center;">
a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai;</div>
<div style="text-align: center;">
b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;</div>
<div style="text-align: center;">
c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas;</div>
<div style="text-align: center;">
d. perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan</div>
<div style="text-align: center;">
intelektual; dan</div>
<div style="text-align: center;">
e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:</div>
<div style="text-align: center;">
a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,</div>
<div style="text-align: center;">
dinamis, dan dialogis;</div>
<div style="text-align: center;">
b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan; dan</div>
<div style="text-align: center;">
c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan</div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 41</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidik dan tenaga kependidikan dapat bekerja secara lintas daerah.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pengangkatan, penempatan, dan penyebaran pendidik dan tenaga kependidikan</div>
<div style="text-align: center;">
diatur oleh lembaga yang mengangkatnya berdasarkan kebutuhan satuan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan formal.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menjamin</div>
<div style="text-align: center;">
terselenggaranya pendidikan yang bermutu.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai pendidik dan tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud</div>
<div style="text-align: center;">
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 42</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang</div>
<div style="text-align: center;">
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk</div>
<div style="text-align: center;">
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi</div>
<div style="text-align: center;">
yang terakreditasi.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 43</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan</div>
<div style="text-align: center;">
berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan prestasi</div>
<div style="text-align: center;">
kerja dalam bidang pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program</div>
<div style="text-align: center;">
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai promosi, penghargaan, dan sertifikasi pendidik sebagaimana</div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 44</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan tenaga</div>
<div style="text-align: center;">
kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah daerah.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Penyelenggara pendidikan oleh masyarakat berkewajiban membina dan</div>
<div style="text-align: center;">
mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang</div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakannya.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pemerintah dan pemerintah daerah waj ib membantu pembinaan dan</div>
<div style="text-align: center;">
pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan formal yang</div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB XII</div>
<div style="text-align: center;">
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 45</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana</div>
<div style="text-align: center;">
yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan</div>
<div style="text-align: center;">
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan</div>
<div style="text-align: center;">
peserta didik.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua</div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan</div>
<div style="text-align: center;">
peraturan pemerintah.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB XIII</div>
<div style="text-align: center;">
PENDANAAN PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kesatu</div>
<div style="text-align: center;">
Tanggung Jawab Pendanaan</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 46</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah,</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah daerah, dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar</div>
<div style="text-align: center;">
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai tanggung jawab pendanaan pendidikan sebagaimana</div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kedua</div>
<div style="text-align: center;">
Sumber Pendanaan Pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 47</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan,</div>
<div style="text-align: center;">
kecukupan, dan keberlanjutan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang</div>
<div style="text-align: center;">
ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai sumber pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Ketiga</div>
<div style="text-align: center;">
Pengelolaan Dana Pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 48</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,</div>
<div style="text-align: center;">
transparansi, dan akuntabilitas publik.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Ketentuan mengenai pengelolaan dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Keempat</div>
<div style="text-align: center;">
Pengalokasian Dana Pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 49</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan</div>
<div style="text-align: center;">
minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
(APBD).</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh Pemerintah dialokasikan dalam Anggaran</div>
<div style="text-align: center;">
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Dana pendidikan dari Pemerintah dan pemerintah daerah untuk satuan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang</div>
<div style="text-align: center;">
berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Dana pendidikan dari Pemerintah kepada pemerintah daerah diberikan dalam</div>
<div style="text-align: center;">
bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
(5) Ketentuan mengenai pengalokasian dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB XIV</div>
<div style="text-align: center;">
PENGELOLAAN PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kesatu</div>
<div style="text-align: center;">
Umum</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 50</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab menteri.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk</div>
<div style="text-align: center;">
menjamin mutu pendidikan nasional.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya</div>
<div style="text-align: center;">
satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan</div>
<div style="text-align: center;">
menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi atas penyelenggaraan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan, dan penyediaan fasilitas</div>
<div style="text-align: center;">
penyelenggaraan pendidikan lintas daerah kabupaten/kota untuk tingkat pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
dasar dan menengah.</div>
<div style="text-align: center;">
(5) Pemerintah kabupaten/kota mengelola pendidikan dasar dan pendidikan menengah,</div>
<div style="text-align: center;">
serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal.</div>
<div style="text-align: center;">
(6) Perguruan tinggi menentukan kebijakan dan memiliki otonomi dalam mengelola</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan di lembaganya.</div>
<div style="text-align: center;">
(7) Ketentuan mengenai pengelolaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur lebih lanjut dengan peraturan</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 51</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip</div>
<div style="text-align: center;">
manajemen berbasis sekolah/madrasah.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi,</div>
<div style="text-align: center;">
akuntabilitas, jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai pengelolaan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 52</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengelolaan satuan pendidikan nonformal dilakukan oleh Pemerintah, pemerintahUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
daerah, dan/atau masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Ketentuan mengenai pengelolaan satuan pendidikan nonformal sebagaimana</div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kedua</div>
<div style="text-align: center;">
Badan Hukum Pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 53</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah</div>
<div style="text-align: center;">
atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi</div>
<div style="text-align: center;">
memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berprinsip nirlaba</div>
<div style="text-align: center;">
dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan tentang badan hukum pendidikan diatur dengan undang-undang</div>
<div style="text-align: center;">
tersendiri.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB XV</div>
<div style="text-align: center;">
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kesatu</div>
<div style="text-align: center;">
Umum</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 54</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan,</div>
<div style="text-align: center;">
kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan</div>
<div style="text-align: center;">
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kedua</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Berbasis Masyarakat</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 55</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan formal dan nonformal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan</div>
<div style="text-align: center;">
sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Penyelenggara pendidikan berbasis masyarakat mengembangkan dan</div>
<div style="text-align: center;">
melaksanakan kurikulum dan evaluasi pendidikan, serta manajemen dan</div>
<div style="text-align: center;">
pendanaannya sesuai dengan standar nasional pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber dari</div>
<div style="text-align: center;">
penyelenggara, masyarakat, Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau sumber lain</div>
<div style="text-align: center;">
yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
(4) Lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis,</div>
<div style="text-align: center;">
subsidi dana, dan sumber daya lain secara adil dan merata dari Pemerintah</div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau pemerintah daerah.</div>
<div style="text-align: center;">
(5) Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Ketiga</div>
<div style="text-align: center;">
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 56</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi</div>
<div style="text-align: center;">
perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dan komite sekolah/madrasah.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam</div>
<div style="text-align: center;">
peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan</div>
<div style="text-align: center;">
dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada</div>
<div style="text-align: center;">
tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota yang tidak mempunyai hubungan</div>
<div style="text-align: center;">
hirarkis.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Komite sekolah/madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam</div>
<div style="text-align: center;">
peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan</div>
<div style="text-align: center;">
dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada</div>
<div style="text-align: center;">
tingkat satuan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai pembentukan dewan pendidikan dan komi te</div>
<div style="text-align: center;">
sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB XVI</div>
<div style="text-align: center;">
EVALUASI, AKREDITASI, DAN SERTIFIKASI</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kesatu</div>
<div style="text-align: center;">
Evaluasi</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 57</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional</div>
<div style="text-align: center;">
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang</div>
<div style="text-align: center;">
berkepentingan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada</div>
<div style="text-align: center;">
jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses,</div>
<div style="text-align: center;">
kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh</div>
<div style="text-align: center;">
lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk</div>
<div style="text-align: center;">
menilai pencapaian standar nasional pendidikan.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 59</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan,</div>
<div style="text-align: center;">
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Masyarakat dan/atau organisasi profesi dapat membentuk lembaga yang mandiri</div>
<div style="text-align: center;">
untuk melakukan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Kedua</div>
<div style="text-align: center;">
Akreditasi</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 60</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah</div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Bagian Ketiga</div>
<div style="text-align: center;">
Sertifikasi</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 61</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar</div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang</div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga</div>
<div style="text-align: center;">
pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap</div>
<div style="text-align: center;">
kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang</div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB XVII</div>
<div style="text-align: center;">
PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 62</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal yang didirikan wajib memperoleh</div>
<div style="text-align: center;">
izin Pemerintah atau pemerintah daerah.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Syarat-syarat untuk memperoleh izin meliputi isi pendidikan, jumlah dan kualifikasi</div>
<div style="text-align: center;">
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pembiayaan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan, sistem evaluasi dan sertifikasi, serta manajemen dan proses</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pemerintah atau pemerintah daerah memberi atau mencabut izin pendirian satuan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai pendirian satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada</div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 63</div>
<div style="text-align: center;">
Satuan pendidikan yang didirikan dan diselenggarakan oleh Perwakilan Republik</div>
<div style="text-align: center;">
Indonesia di negara lain menggunakan ketentuan undang-undang ini.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB XVIII</div>
<div style="text-align: center;">
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA NEGARA LAIN</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 64</div>
<div style="text-align: center;">
Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh perwakilan negara asing di wilayah Negara</div>
<div style="text-align: center;">
Kesatuan Republik Indonesia, bagi peserta didik warga negara asing, dapat</div>
<div style="text-align: center;">
menggunakan ketentuan yang berlaku di negara yang bersangkutan atas persetujuan</div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah Republik Indonesia.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 65</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Lembaga pendidikan asing yang terakreditasi atau yang diakui di negaranya dapat</div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan pendidikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia</div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Lembaga pendidikan asing pada tingkat pendidikan dasar dan menengah wajib</div>
<div style="text-align: center;">
memberikan pendidikan agama dan kewarganegaraan bagi peserta didik warga</div>
<div style="text-align: center;">
negara Indonesia.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Penyelenggaraan pendidikan asing wajib bekerja sama dengan lembaga pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mengikutsertakan tenaga</div>
<div style="text-align: center;">
pendidik dan pengelola warga negara Indonesia.</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Kegiatan pendidikan yang menggunakan sistem pendidikan negara lain yang</div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dilakukan sesuai</div>
<div style="text-align: center;">
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
(5) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan asing sebagaimana dimaksud</div>
<div style="text-align: center;">
pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB XIX</div>
<div style="text-align: center;">
PENGAWASAN</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 66</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan, dan komite sekolah/madrasah</div>
<div style="text-align: center;">
melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan</div>
<div style="text-align: center;">
jenis pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing.</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prinsip</div>
<div style="text-align: center;">
transparansi dan akuntabilitas publik.</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih</div>
<div style="text-align: center;">
lanjut dengan peraturan pemerintah.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB XX</div>
<div style="text-align: center;">
KETENTUAN PIDANA</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 67</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara pendidikan yang memberikan ijazah,</div>
<div style="text-align: center;">
sertifikat kompetensi, gelar akademik, profesi, dan/atau vokasi tanpa hak dipidana</div>
<div style="text-align: center;">
dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan/atau pidana denda paling</div>
<div style="text-align: center;">
banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Penyelenggara perguruan tinggi yang dinyatakan ditutup berdasarkan Pasal 21 ayat</div>
<div style="text-align: center;">
(5) dan masih beroperasi dipidana dengan pidana penjara paling lama sepuluh</div>
<div style="text-align: center;">
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar</div>
<div style="text-align: center;">
rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Penyelenggara pendidikan yang memberikan sebutan guru besar atau profesor</div>
<div style="text-align: center;">
dengan melanggar Pasal 23 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama</div>
<div style="text-align: center;">
sepuluh tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu</div>
<div style="text-align: center;">
miliar rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Penyelenggara pendidikan jarak jauh yang tidak memenuhi persyaratan</div>
<div style="text-align: center;">
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara</div>
<div style="text-align: center;">
pal ing lama sepuluh tahun dan/atau pidana denda pal ing banyak</div>
<div style="text-align: center;">
Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 68</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Setiap orang yang membantu memberikan ijazah, sertifikat kompetensi, gelar</div>
<div style="text-align: center;">
akademik, profesi, dan/atau vokasi dari satuan pendidikan yang tidak memenuhi</div>
<div style="text-align: center;">
persyaratan dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau</div>
<div style="text-align: center;">
pidana denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Setiap orang yang menggunakan ijazah, sertifikat kompetensi, gelar akademik,</div>
<div style="text-align: center;">
profesi, dan/atau vokasi yang diperoleh dari satuan pendidikan yang tidak</div>
<div style="text-align: center;">
memenuhi persyaratan dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun</div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau pidana denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
(3) Setiap orang yang menggunakan gelar lulusan yang tidak sesuai dengan bentuk</div>
<div style="text-align: center;">
dan singkatan yang diterima dari perguruan tinggi yang bersangkutan sebagaimana</div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud dalam Pasal 21 ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama dua</div>
<div style="text-align: center;">
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta</div>
<div style="text-align: center;">
rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
(4) Setiap orang yang memperoleh dan/atau menggunakan sebutan guru besar yang</div>
<div style="text-align: center;">
tidak sesuai dengan Pasal 23 ayat (1) dan/atau ayat (2) dipidana dengan pidana</div>
<div style="text-align: center;">
penjara paling lama lima tahun dan/atau pidana denda paling banyak</div>
<div style="text-align: center;">
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 69</div>
<div style="text-align: center;">
(1) Setiap orang yang menggunakan ijazah, sertifikat kompetensi, gelar akademik,</div>
<div style="text-align: center;">
profesi, dan/atau vokasi yang terbukti palsu dipidana dengan pidana penjara paling</div>
<div style="text-align: center;">
lama lima tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima</div>
<div style="text-align: center;">
ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
(2) Setiap orang yang dengan sengaja tanpa hak menggunakan ijazah dan/atau</div>
<div style="text-align: center;">
sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (2) dan ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
yang terbukti palsu dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau</div>
<div style="text-align: center;">
pidana denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 70</div>
<div style="text-align: center;">
Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik,</div>
<div style="text-align: center;">
profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan</div>
<div style="text-align: center;">
jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda</div>
<div style="text-align: center;">
paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 71</div>
<div style="text-align: center;">
Penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan tanpa izin Pemerintah atau pemerintah</div>
<div style="text-align: center;">
daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara</div>
<div style="text-align: center;">
paling lama sepuluh tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00</div>
<div style="text-align: center;">
(satu miliar rupiah).</div>
<div style="text-align: center;">
BAB XXI</div>
<div style="text-align: center;">
KETENTUAN PERALIHAN</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 72</div>
<div style="text-align: center;">
Penyelenggaraan pendidikan yang pada saat undang-undang ini diundangkan belum</div>
<div style="text-align: center;">
berbentuk badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 tetap</div>
<div style="text-align: center;">
berlaku sampai dengan terbentuknya undang-undang yang mengatur badan hukum</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 73</div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah atau pemerintah daerah wajib memberikan izin paling lambat dua tahun</div>
<div style="text-align: center;">
kepada satuan pendidikan formal yang telah berjalan pada saat undang-undang ini</div>
<div style="text-align: center;">
diundangkan belum memiliki izin.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 74</div>
<div style="text-align: center;">
Semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan Undang-</div>
<div style="text-align: center;">
Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara</div>
<div style="text-align: center;">
Tahun 1989 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3390) yang ada pada saat</div>
<div style="text-align: center;">
diundangkannya undang-undang ini masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan</div>
<div style="text-align: center;">
dan belum diganti berdasarkan undang-undang ini.</div>
<div style="text-align: center;">
BAB XXII</div>
<div style="text-align: center;">
KETENTUAN PENUTUP</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 75</div>
<div style="text-align: center;">
Semua peraturan perundang-undangan yang diperlukan untuk melaksanakan undang-</div>
<div style="text-align: center;">
undang ini harus diselesaikan paling lambat dua tahun terhitung sejak berlakunya</div>
<div style="text-align: center;">
undang-undang ini.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 76</div>
<div style="text-align: center;">
Pada saat mulai berlakunya undang-undang ini, Undang-Undang Nomor 48/Prp./1960UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
tentang Pengawasan Pendidikan dan Pengajaran Asing (Lembaran Negara Tahun 1960</div>
<div style="text-align: center;">
Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2103) dan Undang-Undang Nomor 2</div>
<div style="text-align: center;">
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor</div>
<div style="text-align: center;">
6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3390) dinyatakan tidak berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 77</div>
<div style="text-align: center;">
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.</div>
<div style="text-align: center;">
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini</div>
<div style="text-align: center;">
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.</div>
<div style="text-align: center;">
Disahkan di Jakarta</div>
<div style="text-align: center;">
pada tanggal 8 Juli 2003</div>
<div style="text-align: center;">
Presiden Republik Indonesia,</div>
<div style="text-align: center;">
Megawati Soekarnoputri</div>
<div style="text-align: center;">
Diundangkan di Jakarta</div>
<div style="text-align: center;">
pada tanggal 8 Juli 2003</div>
<div style="text-align: center;">
Sekretaris Negara Republik Indonesia,</div>
<div style="text-align: center;">
Bambang KesowoUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI</div>
<div style="text-align: center;">
No.4301</div>
<div style="text-align: center;">
PENDIDIKAN.</div>
<div style="text-align: center;">
Sistem Pendidikan Nasional. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Pemerintah</div>
<div style="text-align: center;">
Daerah.</div>
<div style="text-align: center;">
(Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78)</div>
<div style="text-align: center;">
PENJELASAN</div>
<div style="text-align: center;">
ATAS</div>
<div style="text-align: center;">
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: center;">
NOMOR 20 TAHUN 2003</div>
<div style="text-align: center;">
TENTANG</div>
<div style="text-align: center;">
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
I. UMUM</div>
<div style="text-align: center;">
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha</div>
<div style="text-align: center;">
agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran</div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar</div>
<div style="text-align: center;">
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap</div>
<div style="text-align: center;">
warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah</div>
<div style="text-align: center;">
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang</div>
<div style="text-align: center;">
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan</div>
<div style="text-align: center;">
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen</div>
<div style="text-align: center;">
bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan</div>
<div style="text-align: center;">
negara Indonesia.</div>
<div style="text-align: center;">
Gerakan reformasi di Indonesia secara umum menuntut diterapkannya prinsip demokrasi,</div>
<div style="text-align: center;">
desentralisasi, keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan</div>
<div style="text-align: center;">
berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan, prinsip-prinsip</div>
<div style="text-align: center;">
tersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada kandungan, proses, dan</div>
<div style="text-align: center;">
manajemen sistem pendidikan. Selain itu, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang</div>
<div style="text-align: center;">
pesat dan memunculkan tuntutan baru dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam</div>
<div style="text-align: center;">
sistem pendidikan. Tuntutan tersebut menyangkut pembaharuan sistem pendidikan, di</div>
<div style="text-align: center;">
antaranya pembaharuan kurikulum, yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta</div>
<div style="text-align: center;">
didik dan potensi daerah yang beragam, diversifikasi jenis pendidikan yang dilakukan</div>
<div style="text-align: center;">
secara profesional, penyusunan standar kompetensi tamatan yang berlaku secara</div>
<div style="text-align: center;">
nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi setempat; penyusunan standar</div>
<div style="text-align: center;">
kualifikasi pendidik yang sesuai dengan tuntutan pelaksanaan tugas secara profesional;</div>
<div style="text-align: center;">
penyusunan standar pendanaan pendidikan untuk setiap satuan pendidikan sesuai</div>
<div style="text-align: center;">
prinsip-prinsip pemerataan dan keadilan; pelaksanaan manajemen pendidikan berbasis</div>
<div style="text-align: center;">
sekolah dan otonomi perguruan tinggi; serta penyelenggaraan pendidikan dengan sistem</div>
<div style="text-align: center;">
terbuka dan multimakna. Pembaharuan sistem pendidikan juga meliputi penghapusan</div>
<div style="text-align: center;">
diskriminasi antara pendidikan yang dikelola pemerintah dan pendidikan yang dikelola</div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat, serta pembedaan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum.</div>
<div style="text-align: center;">
Pembaharuan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui visi, misi, dan</div>
<div style="text-align: center;">
strategi pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai visi</div>
<div style="text-align: center;">
terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk</div>
<div style="text-align: center;">
memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang</div>
<div style="text-align: center;">
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu</div>
<div style="text-align: center;">
berubah.</div>
<div style="text-align: center;">
Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: center;">
1. mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
2. membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh</div>
<div style="text-align: center;">
sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;</div>
<div style="text-align: center;">
3. meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk</div>
<div style="text-align: center;">
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;</div>
<div style="text-align: center;">
4. meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat</div>
<div style="text-align: center;">
pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai</div>
<div style="text-align: center;">
berdasarkan standar nasional dan global; dan</div>
<div style="text-align: center;">
5. memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.</div>
<div style="text-align: center;">
Berdasarkan visi dan misi pendidikan nasional tersebut, pendidikan nasional berfungsi</div>
<div style="text-align: center;">
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang</div>
<div style="text-align: center;">
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk</div>
<div style="text-align: center;">
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa</div>
<div style="text-align: center;">
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,</div>
<div style="text-align: center;">
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.</div>
<div style="text-align: center;">
Pembaharuan sistem pendidikan memerlukan strategi tertentu. Strategi pembangunan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan nasional dalam undang-undang ini meliputi :</div>
<div style="text-align: center;">
1. pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia;</div>
<div style="text-align: center;">
2. pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi;</div>
<div style="text-align: center;">
3. proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis;</div>
<div style="text-align: center;">
4. evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan;</div>
<div style="text-align: center;">
5. peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan;</div>
<div style="text-align: center;">
6. penyediaan sarana belajar yang mendidik;</div>
<div style="text-align: center;">
7. pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan;</div>
<div style="text-align: center;">
8. penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata;</div>
<div style="text-align: center;">
9. pelaksanaan wajib belajar;</div>
<div style="text-align: center;">
10. pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan;</div>
<div style="text-align: center;">
11. pemberdayaan peran masyarakat;</div>
<div style="text-align: center;">
12. pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat; dan</div>
<div style="text-align: center;">
13. pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional.</div>
<div style="text-align: center;">
Dengan strategi tersebut diharapkan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional dapat</div>
<div style="text-align: center;">
terwujud secara efektif dengan melibatkan berbagai pihak secara aktif dalam</div>
<div style="text-align: center;">
penyelenggaraan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
Pembaruan sistem pendidikan nasional perlu pula disesuaikan dengan pelaksanaan</div>
<div style="text-align: center;">
otonomi daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22</div>
<div style="text-align: center;">
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Republik Indonesia</div>
<div style="text-align: center;">
Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan</div>
<div style="text-align: center;">
Daerah.</div>
<div style="text-align: center;">
Sehubungan dengan hal-hal di atas, Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang</div>
<div style="text-align: center;">
Sistem Pendidikan Nasional perlu diperbaharui dan diganti.</div>
<div style="text-align: center;">
II. PASAL DEMI PASAL</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 1</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 2</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 3</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelasUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 4</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan dengan sistem terbuka adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan</div>
<div style="text-align: center;">
fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
(multi entry-multi exit system). Peserta didik dapat belajar sambil bekerja, atau mengambil</div>
<div style="text-align: center;">
program-program pendidikan pada jenis dan jalur pendidikan yang berbeda secara</div>
<div style="text-align: center;">
terpadu dan berkelanjutan melalui pembelajaran tatap muka atau jarak jauh. Pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
multimakna adalah proses pendidikan yang diselenggarakan dengan berorientasi pada</div>
<div style="text-align: center;">
pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai</div>
<div style="text-align: center;">
kecakapan hidup.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (6)</div>
<div style="text-align: center;">
Memberdayakan semua komponen masyarakat berarti pendidikan diselenggarakan oleh</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah dan masyarakat dalam suasana kemitraan dan kerja sama yang saling</div>
<div style="text-align: center;">
melengkapi dan memperkuat.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 5</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 6</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 7</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 8</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 9</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 10</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 11</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 12</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
huruf a</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidik dan/atau guru agama yang seagama dengan peserta didik difasilitasi dan/atauUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
disediakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai kebutuhan satuan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
sebagaimana diatur dalam Pasal 41 ayat (3).</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
huruf b</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidik dan/atau guru yang mampu mengembangkan bakat, minat, dan</div>
<div style="text-align: center;">
kemampuan peserta didik difasilitasi dan/atau disediakan oleh Pemerintah atau</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah daerah sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan sebagaimana diatur</div>
<div style="text-align: center;">
dalam Pasal 41 ayat (3).</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
huruf c</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
huruf d</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
huruf e</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
huruf f</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 13</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 14</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 15</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan</div>
<div style="text-align: center;">
perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
ke jenjang yang lebih tinggi.</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta</div>
<div style="text-align: center;">
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana</div>
<div style="text-align: center;">
yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang</div>
<div style="text-align: center;">
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian</div>
<div style="text-align: center;">
khusus.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk</div>
<div style="text-align: center;">
memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program</div>
<div style="text-align: center;">
sarjana.</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar , menengah, dan tinggi yang</div>
<div style="text-align: center;">
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut</div>
<div style="text-align: center;">
penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang</div>
<div style="text-align: center;">
berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan</div>
<div style="text-align: center;">
secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan</div>
<div style="text-align: center;">
menengah.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 16</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 17</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan yang sederajat dengan SD/MI adalah program seperti Paket A dan yang</div>
<div style="text-align: center;">
sederajat dengan SMP/MTs adalah program seperti Paket B.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 18</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan yang sederajat dengan SMA/MA adalah program seperti Paket C.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 19</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 20</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Akademi menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang</div>
<div style="text-align: center;">
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu.</div>
<div style="text-align: center;">
Politeknik menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan</div>
<div style="text-align: center;">
khusus.</div>
<div style="text-align: center;">
Sekolah tinggi menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup</div>
<div style="text-align: center;">
satu disiplin ilmu tertentu dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
profesi.</div>
<div style="text-align: center;">
Institut menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam</div>
<div style="text-align: center;">
sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat</div>
<div style="text-align: center;">
dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.</div>
<div style="text-align: center;">
Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dalamUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat</div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan pendidikan profesi.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 21</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Gelar akademik yang dimaksud, antara lain, sarjana, magister, dan doktor.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (6)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (7)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 22</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 23</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Guru besar atau profesor adalah jabatan fungsional bagi dosen yang masih mengajar di</div>
<div style="text-align: center;">
lingkungan perguruan tinggi.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 24</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 25</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelasUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 26</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan kecakapan hidup (life skills) adalah pendidikan yang memberikan kecakapan</div>
<div style="text-align: center;">
personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional untuk</div>
<div style="text-align: center;">
bekerja atau usaha mandiri.</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan kepemudaan adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan</div>
<div style="text-align: center;">
kader pemimpin bangsa, seper t i organisasi pemuda, pendidikan</div>
<div style="text-align: center;">
kepanduan/kepramukaan, keolahragaan, palang merah, pelatihan, kepemimpinan,</div>
<div style="text-align: center;">
pecinta alam, serta kewirausahaan.</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan pemberdayaan perempuan adalah pendidikan untuk mengangkat harkat dan</div>
<div style="text-align: center;">
martabat perempuan.</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan kesetaraan adalah program pendidikan nonformal yang menyelenggarakan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan umum setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang mencakup program paket</div>
<div style="text-align: center;">
A, paket B, dan paket C.</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan peserta</div>
<div style="text-align: center;">
didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan fungsional yang sesuai dengan</div>
<div style="text-align: center;">
kebutuhan dunia kerja.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5)</div>
<div style="text-align: center;">
Kursus dan pelatihan sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan</div>
<div style="text-align: center;">
kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar</div>
<div style="text-align: center;">
kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan serta pengembangan kepribadian</div>
<div style="text-align: center;">
profesional. Kursus dan pelatihan dikembangkan melalui sertifikasi dan akreditasi yang</div>
<div style="text-align: center;">
bertaraf nasional dan internasional.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (6)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (7)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 27</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 28</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam</div>
<div style="text-align: center;">
tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelasUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Taman kanak-kanak (TK) menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan</div>
<div style="text-align: center;">
kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.</div>
<div style="text-align: center;">
Raudhatul athfal (RA) menyelenggarakan pendidikan keagamaan Islam yang</div>
<div style="text-align: center;">
menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada peserta didik untuk</div>
<div style="text-align: center;">
mengembangkan potensi diri seperti pada taman kanak-kanak.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (6)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 29</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 30</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 31</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Bentuk pendidikan jarak jauh mencakup program pendidikan tertulis (korespondensi),</div>
<div style="text-align: center;">
radio, audio/video, TV, dan/atau berbasis jaringan komputer.</div>
<div style="text-align: center;">
Modus penyelenggaraan pendidikan jarak jauh mencakup pengorganisasian tunggal</div>
<div style="text-align: center;">
(single mode), atau bersama tatap muka (dual mode).</div>
<div style="text-align: center;">
Cakupan pendidikan jarak jauh dapat berupa program pendidikan berbasis mata</div>
<div style="text-align: center;">
pelajaran/mata kuliah dan/atau program pendidikan berbasis bidang studi.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 32</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 33</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Pengajaran bahasa daerah pada jenjang pendidikan dasar di suatu daerah disesuaikan</div>
<div style="text-align: center;">
dengan intensitas penggunaannya dalam wilayah yang bersangkutan.</div>
<div style="text-align: center;">
Tahap awal pendidikan adalah pendidikan pada tahun pertama dan kedua sekolah dasar.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 34</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 35</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Standar isi mencakup ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan ke</div>
<div style="text-align: center;">
dalam persyaratan tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi</div>
<div style="text-align: center;">
mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada</div>
<div style="text-align: center;">
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.</div>
<div style="text-align: center;">
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,</div>
<div style="text-align: center;">
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.</div>
<div style="text-align: center;">
Standar tenaga kependidikan mencakup persyaratan pendidikan prajabatan dan</div>
<div style="text-align: center;">
kelayakan, baik fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.</div>
<div style="text-align: center;">
Standar sarana dan prasarana pendidikan mencakup ruang belajar, tempat berolahraga,</div>
<div style="text-align: center;">
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat</div>
<div style="text-align: center;">
berkreasi dan berekreasi, dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang</div>
<div style="text-align: center;">
proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.</div>
<div style="text-align: center;">
Peningkatan secara berencana dan berkala dimaksudkan untuk meningkatkan</div>
<div style="text-align: center;">
keunggulan lokal, kepentingan nasional, keadilan, dan kompetisi antarbangsa dalam</div>
<div style="text-align: center;">
peradaban dunia.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan bersifat mandiri</div>
<div style="text-align: center;">
pada tingkat nasional dan propinsi.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 36</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Pengembangan kurikulum secara berdiversifikasi dimaksudkan untuk memungkinkan</div>
<div style="text-align: center;">
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan</div>
<div style="text-align: center;">
potensi yang ada di daerah.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 37</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang</div>
<div style="text-align: center;">
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi</div>
<div style="text-align: center;">
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.</div>
<div style="text-align: center;">
Bahan kajian bahasa mencakup bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing</div>
<div style="text-align: center;">
dengan pertimbangan:</div>
<div style="text-align: center;">
1. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional;</div>
<div style="text-align: center;">
2. Bahasa daerah merupakan bahasa ibu peserta didik; dan</div>
<div style="text-align: center;">
3. Bahasa asing terutama bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang</div>
<div style="text-align: center;">
sangat penting kegunaannya dalam pergaulan global.</div>
<div style="text-align: center;">
Bahan kajian matematika, antara lain, berhitung, ilmu ukur, dan aljabar dimaksudkan</div>
<div style="text-align: center;">
untuk mengembangkan logika dan kemampuan berpikir peserta didik.</div>
<div style="text-align: center;">
Bahan kajian ilmu pengetahuan alam, antara lain, fisika, biologi, dan kimia dimaksudkan</div>
<div style="text-align: center;">
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta</div>
<div style="text-align: center;">
didik terhadap lingkungan alam dan sekitarnya.</div>
<div style="text-align: center;">
Bahan kajian ilmu pengetahuan sosial, antara lain, ilmu bumi, sejarah, ekonomi,</div>
<div style="text-align: center;">
kesehatan, dan sebagainya dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan,</div>
<div style="text-align: center;">
pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat.</div>
<div style="text-align: center;">
Bahan kajian seni dan budaya dimaksudkan untuk membentuk karakter peserta didik</div>
<div style="text-align: center;">
menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Bahan kajian seni</div>
<div style="text-align: center;">
mencakup menulis, menggambar/melukis, menyanyi, dan menari.</div>
<div style="text-align: center;">
Bahan kajian pendidikan jasmani dan olah raga dimaksudkan untuk membentuk karakter</div>
<div style="text-align: center;">
peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas.</div>
<div style="text-align: center;">
Bahan kajian keterampilan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi</div>
<div style="text-align: center;">
manusia yang memiliki keterampilan.</div>
<div style="text-align: center;">
Bahan kajian muatan lokal dimaksudkan untuk membentuk pemahaman terhadap potensi</div>
<div style="text-align: center;">
di daerah tempat tinggalnya.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 38</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 39</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Tenaga kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar,</div>
<div style="text-align: center;">
pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 40</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
huruf a</div>
<div style="text-align: center;">
Yang dimaksud dengan penghasilan yang pantas dan memadai adalah penghasilan yang</div>
<div style="text-align: center;">
mencerminkan martabat guru sebagai pendidik yang profesional di atas kebutuhan hidup</div>
<div style="text-align: center;">
minimum (KHM).</div>
<div style="text-align: center;">
Yang dimaksud dengan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai, antara</div>
<div style="text-align: center;">
lain, jaminan kesehatan dan jaminan hari tua.UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
huruf b</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
huruf c</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
huruf d</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
huruf e</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 41</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Pendidik dan tenaga kependidikan dapat bertugas di mana pun dalam wilayah Negara</div>
<div style="text-align: center;">
Kesatuan Republik Indonesia dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Pemberian fasilitas oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dimaksudkan untuk</div>
<div style="text-align: center;">
menghindari adanya daerah yang kekurangan atau kelebihan pendidik dan tenaga</div>
<div style="text-align: center;">
kependidikan, serta juga dimaksudkan untuk peningkatan kualitas satuan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 42</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 43</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Program sertifikasi bertujuan untuk memenuhi kualifikasi minimum pendidik yang</div>
<div style="text-align: center;">
merupakan bagian dari program pengembangan karier oleh Pemerintah dan/atau</div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah daerah.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 44</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 45</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelasUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 46</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Sumber pendanaan pendidikan dari pemerintah meliputi Anggaran Pendapatan dan</div>
<div style="text-align: center;">
Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan</div>
<div style="text-align: center;">
sumber pendanaan pendidikan dari masyarakat mencakup antara lain sumbangan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan, hibah, wakaf, zakat, pembayaran nadzar, pinjaman, sumbangan perusahaan,</div>
<div style="text-align: center;">
keringanan dan penghapusan pajak untuk pendidikan, dan lain-lain penerimaan yang sah.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 47</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 48</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 49</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Pemenuhan pendanaan pendidikan dapat dilakukan secara bertahap.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 50</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelasUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (6)</div>
<div style="text-align: center;">
Yang dimaksud dengan otonomi perguruan tinggi adalah kemandirian perguruan tinggi</div>
<div style="text-align: center;">
untuk mengelola sendiri lembaganya.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (7)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 51</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Yang dimaksud dengan manajemen berbasis sekolah/madrasah adalah bentuk otonomi</div>
<div style="text-align: center;">
manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala</div>
<div style="text-align: center;">
sekolah/madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah/madrasah dalam mengelola</div>
<div style="text-align: center;">
kegiatan pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 52</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 53</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Badan hukum pendidikan dimaksudkan sebagai landasan hukum bagi penyelenggara</div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau satuan pendidikan, antara lain, berbentuk badan hukum milik negara (BHMN).</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 54</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 55</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Kekhasan satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat tetap dihargai dan</div>
<div style="text-align: center;">
dijamin oleh undang-undang ini.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelasUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 56</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 57</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 59</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 60</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 61</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 62</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 63</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 64</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 65</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan perundang-undangan yang dimaksud antara lain mencakup undang-undang</div>
<div style="text-align: center;">
tentang imigrasi, pajak, investasi asing, dan tenaga kerja.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Pelaksanaan pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Pasal 12 ayat (1) huruf a.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4)</div>
<div style="text-align: center;">
Sistem pendidikan negara lain mencakup kurikulum, sistem penilaian, dan penjenjangan</div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan.</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 66</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelasUNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2)</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3)</div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan pemerintah yang dimaksud dalam ayat ini, antara lain, mengatur tata cara</div>
<div style="text-align: center;">
pengawasan dan sanksi administratif.</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 67</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 68</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 69</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 70</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 71</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 72</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 73</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 74</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 75</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 76</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 77</div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas</div>
<div style="text-align: center;">
®®®</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-34300613678099606282013-05-29T19:10:00.001-07:002013-05-29T19:10:59.333-07:00PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2010 <div style="text-align: center;">
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Menimbang : a. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
tidak mengatur tata kelola satuan pendidikan karena </div>
<div style="text-align: center;">
telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun </div>
<div style="text-align: center;">
2009 tentang Badan Hukum Pendidikan; </div>
<div style="text-align: center;">
b. bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi </div>
<div style="text-align: center;">
Nomor 11-14-21-126-136/PUU-VII/2009 tanggal </div>
<div style="text-align: center;">
31 Maret 2010, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Badan Hukum Pendidikan dinyatakan tidak </div>
<div style="text-align: center;">
mempunyai kekuatan hukum mengikat; </div>
<div style="text-align: center;">
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu </div>
<div style="text-align: center;">
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan </div>
<div style="text-align: center;">
Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor </div>
<div style="text-align: center;">
17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan </div>
<div style="text-align: center;">
Penyelenggaraan Pendidikan; </div>
<div style="text-align: center;">
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara </div>
<div style="text-align: center;">
Republik Indonesia Tahun 1945; </div>
<div style="text-align: center;">
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang </div>
<div style="text-align: center;">
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara </div>
<div style="text-align: center;">
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan </div>
<div style="text-align: center;">
Lembaran Negara Nomor 4301); </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;">
MEMUTUSKAN . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 2 - </div>
<div style="text-align: center;">
MEMUTUSKAN: </div>
<div style="text-align: center;">
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS </div>
<div style="text-align: center;">
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 </div>
<div style="text-align: center;">
TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN </div>
<div style="text-align: center;">
PENDIDIKAN. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal I </div>
<div style="text-align: center;">
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah </div>
<div style="text-align: center;">
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan </div>
<div style="text-align: center;">
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik </div>
<div style="text-align: center;">
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran </div>
<div style="text-align: center;">
Negara Nomor 5105), diubah sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
1. Ketentuan Pasal 1 diubah, di antara angka 17 dan </div>
<div style="text-align: center;">
angka 18 disisipkan 1 (satu) angka yakni angka 17A </div>
<div style="text-align: center;">
dan ketentuan angka 22 diubah, sehingga Pasal 1 </div>
<div style="text-align: center;">
berbunyi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 1 </div>
<div style="text-align: center;">
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud </div>
<div style="text-align: center;">
dengan: </div>
<div style="text-align: center;">
1. Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan </div>
<div style="text-align: center;">
kewenangan dalam penyelenggaraan sistem </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan nasional oleh Pemerintah, </div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah provinsi, pemerintah </div>
<div style="text-align: center;">
kabupaten/kota, penyelenggara pendidikan yang </div>
<div style="text-align: center;">
didirikan masyarakat, dan satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
agar proses pendidikan dapat berlangsung </div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. </div>
<div style="text-align: center;">
2. Penyelenggaraan pendidikan adalah kegiatan </div>
<div style="text-align: center;">
pelaksanaan komponen sistem pendidikan pada </div>
<div style="text-align: center;">
satuan atau program pendidikan pada jalur, </div>
<div style="text-align: center;">
jenjang, dan jenis pendidikan agar proses </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan </div>
<div style="text-align: center;">
tujuan pendidikan nasional. </div>
<div style="text-align: center;">
3. Pendidikan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 3 - </div>
<div style="text-align: center;">
3. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya </div>
<div style="text-align: center;">
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak </div>
<div style="text-align: center;">
lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang </div>
<div style="text-align: center;">
dilakukan melalui pemberian rangsangan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan </div>
<div style="text-align: center;">
perkembangan jasmani dan rohani agar anak </div>
<div style="text-align: center;">
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
lebih lanjut. </div>
<div style="text-align: center;">
4. Taman Kanak-kanak, yang selanjutnya disingkat </div>
<div style="text-align: center;">
TK, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
anak usia dini pada jalur pendidikan formal </div>
<div style="text-align: center;">
yang menyelenggarakan program pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan 6 (enam) tahun. </div>
<div style="text-align: center;">
5. Raudhatul Athfal, yang selanjutnya disingkat </div>
<div style="text-align: center;">
RA, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
anak usia dini pada jalur pendidikan formal </div>
<div style="text-align: center;">
yang menyelenggarakan program pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kekhasan agama Islam bagi anak </div>
<div style="text-align: center;">
berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) </div>
<div style="text-align: center;">
tahun. </div>
<div style="text-align: center;">
6. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang </div>
<div style="text-align: center;">
terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan tinggi. </div>
<div style="text-align: center;">
7. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
pada jalur pendidikan formal yang melandasi </div>
<div style="text-align: center;">
jenjang pendidikan menengah, yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan pada satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah </div>
<div style="text-align: center;">
Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta </div>
<div style="text-align: center;">
menjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah </div>
<div style="text-align: center;">
Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, </div>
<div style="text-align: center;">
atau bentuk lain yang sederajat. </div>
<div style="text-align: center;">
8. Sekolah . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 4 - </div>
<div style="text-align: center;">
8. Sekolah Dasar, yang selanjutnya disingkat SD, </div>
<div style="text-align: center;">
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
formal yang menyelenggarakan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
umum pada jenjang pendidikan dasar. </div>
<div style="text-align: center;">
9. Madrasah Ibtidaiyah, yang selanjutnya disingkat </div>
<div style="text-align: center;">
MI, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
formal dalam binaan Menteri Agama yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan pendidikan umum dengan </div>
<div style="text-align: center;">
kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
dasar. </div>
<div style="text-align: center;">
10. Sekolah Menengah Pertama, yang selanjutnya </div>
<div style="text-align: center;">
disingkat SMP, adalah salah satu bentuk satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan formal yang menyelenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan umum pada jenjang pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk </div>
<div style="text-align: center;">
lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil </div>
<div style="text-align: center;">
belajar yang diakui sama atau setara SD atau </div>
<div style="text-align: center;">
MI. </div>
<div style="text-align: center;">
11. Madrasah Tsanawiyah, yang selanjutnya </div>
<div style="text-align: center;">
disingkat MTs, adalah salah satu bentuk satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama </div>
<div style="text-align: center;">
yang menyelenggarakan pendidikan umum </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kekhasan agama Islam pada jenjang </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, </div>
<div style="text-align: center;">
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan </div>
<div style="text-align: center;">
dari hasil belajar yang diakui sama atau setara </div>
<div style="text-align: center;">
SD atau MI. </div>
<div style="text-align: center;">
12. Pendidikan menengah adalah jenjang pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
pada jalur pendidikan formal yang merupakan </div>
<div style="text-align: center;">
lanjutan pendidikan dasar, berbentuk Sekolah </div>
<div style="text-align: center;">
Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah </div>
<div style="text-align: center;">
Menengah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah </div>
<div style="text-align: center;">
Kejuruan atau bentuk lain yang sederajat. </div>
<div style="text-align: center;">
13. Sekolah . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 5 - </div>
<div style="text-align: center;">
13. Sekolah Menengah Atas, yang selanjutnya </div>
<div style="text-align: center;">
disingkat SMA, adalah salah satu bentuk satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan formal yang menyelenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan umum pada jenjang pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau </div>
<div style="text-align: center;">
bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari </div>
<div style="text-align: center;">
hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP </div>
<div style="text-align: center;">
atau MTs. </div>
<div style="text-align: center;">
14. Madrasah Aliyah, yang selanjutnya disingkat </div>
<div style="text-align: center;">
MA, adalah salah satu bentuk satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama </div>
<div style="text-align: center;">
yang menyelenggarakan pendidikan umum </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kekhasan agama Islam pada jenjang </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari </div>
<div style="text-align: center;">
SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau </div>
<div style="text-align: center;">
lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau </div>
<div style="text-align: center;">
setara SMP atau MTs. </div>
<div style="text-align: center;">
15. Sekolah Menengah Kejuruan, yang selanjutnya </div>
<div style="text-align: center;">
disingkat SMK, adalah salah satu bentuk satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan formal yang menyelenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau </div>
<div style="text-align: center;">
bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari </div>
<div style="text-align: center;">
hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP </div>
<div style="text-align: center;">
atau MTs. </div>
<div style="text-align: center;">
16. Madrasah Aliyah Kejuruan, yang selanjutnya </div>
<div style="text-align: center;">
disingkat MAK, adalah salah satu bentuk satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama </div>
<div style="text-align: center;">
yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kekhasan agama Islam pada jenjang </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari </div>
<div style="text-align: center;">
SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau </div>
<div style="text-align: center;">
lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau </div>
<div style="text-align: center;">
setara SMP atau MTs. </div>
<div style="text-align: center;">
17. Pendidikan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 6 - </div>
<div style="text-align: center;">
17. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
pada jalur pendidikan formal setelah pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menengah yang dapat berupa program </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, </div>
<div style="text-align: center;">
dan doktor, yang diselenggarakan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi. </div>
<div style="text-align: center;">
17A. Akademi adalah perguruan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam </div>
<div style="text-align: center;">
1 (satu) cabang atau sebagian cabang ilmu </div>
<div style="text-align: center;">
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu. </div>
<div style="text-align: center;">
18. Politeknik adalah perguruan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam </div>
<div style="text-align: center;">
sejumlah bidang pengetahuan khusus. </div>
<div style="text-align: center;">
19. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan pendidikan akademik </div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin </div>
<div style="text-align: center;">
ilmu tertentu dan jika memenuhi syarat dapat </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan pendidikan profesi. </div>
<div style="text-align: center;">
20. Institut adalah perguruan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan pendidikan akademik </div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau pendidikan vokasi dalam sekelompok </div>
<div style="text-align: center;">
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau </div>
<div style="text-align: center;">
seni dan jika memenuhi syarat dapat </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan pendidikan profesi. </div>
<div style="text-align: center;">
21. Universitas adalah perguruan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan pendidikan akademik </div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau pendidikan vokasi dalam sejumlah </div>
<div style="text-align: center;">
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan </div>
<div style="text-align: center;">
jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan profesi. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
22. Program . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 7 - </div>
<div style="text-align: center;">
22. Program studi adalah program yang mencakup </div>
<div style="text-align: center;">
kesatuan rencana belajar sebagai pedoman </div>
<div style="text-align: center;">
penyelenggaraan pendidikan yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum </div>
<div style="text-align: center;">
serta ditujukan agar peserta didik dapat </div>
<div style="text-align: center;">
menguasai pengetahuan, keterampilan, dan </div>
<div style="text-align: center;">
sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. </div>
<div style="text-align: center;">
23. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah </div>
<div style="text-align: center;">
himpunan sumber daya pendukung program </div>
<div style="text-align: center;">
studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu </div>
<div style="text-align: center;">
pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau </div>
<div style="text-align: center;">
olahraga. </div>
<div style="text-align: center;">
24. Fakultas atau nama lain yang sejenis adalah </div>
<div style="text-align: center;">
himpunan sumber daya pendukung, yang dapat </div>
<div style="text-align: center;">
dikelompokkan menurut jurusan, yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan dan mengelola pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
akademik, vokasi, atau profesi dalam 1 (satu) </div>
<div style="text-align: center;">
rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, </div>
<div style="text-align: center;">
seni, dan/atau olahraga. </div>
<div style="text-align: center;">
25. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria </div>
<div style="text-align: center;">
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh </div>
<div style="text-align: center;">
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik </div>
<div style="text-align: center;">
Indonesia. </div>
<div style="text-align: center;">
26. Standar pelayanan minimal adalah kriteria </div>
<div style="text-align: center;">
minimal berupa nilai kumulatif pemenuhan </div>
<div style="text-align: center;">
Standar Nasional Pendidikan yang harus </div>
<div style="text-align: center;">
dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. </div>
<div style="text-align: center;">
27. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan </div>
<div style="text-align: center;">
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan </div>
<div style="text-align: center;">
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai </div>
<div style="text-align: center;">
pedoman penyelenggaraan kegiatan </div>
<div style="text-align: center;">
pembelajaran untuk mencapai tujuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
28. Dosen . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 8 - </div>
<div style="text-align: center;">
28. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan </div>
<div style="text-align: center;">
pada perguruan tinggi dengan tugas utama </div>
<div style="text-align: center;">
mentransformasikan, mengembangkan, dan </div>
<div style="text-align: center;">
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, </div>
<div style="text-align: center;">
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan </div>
<div style="text-align: center;">
pengabdian kepada masyarakat. </div>
<div style="text-align: center;">
29. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar </div>
<div style="text-align: center;">
dan belajar pada perguruan tinggi. </div>
<div style="text-align: center;">
30. Sivitas akademika adalah komunitas dosen dan </div>
<div style="text-align: center;">
mahasiswa pada perguruan tinggi. </div>
<div style="text-align: center;">
31. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di </div>
<div style="text-align: center;">
luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan </div>
<div style="text-align: center;">
secara terstruktur dan berjenjang. </div>
<div style="text-align: center;">
32. Kelompok belajar adalah satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
nonformal yang terdiri atas sekumpulan warga </div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat yang saling membelajarkan </div>
<div style="text-align: center;">
pengalaman dan kemampuan dalam rangka </div>
<div style="text-align: center;">
meningkatkan mutu dan taraf kehidupannya. </div>
<div style="text-align: center;">
33. Pusat kegiatan belajar masyarakat adalah </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan nonformal yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar </div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan kebutuhan masyarakat atas dasar </div>
<div style="text-align: center;">
prakarsa dari, oleh, dan untuk masyarakat. </div>
<div style="text-align: center;">
34. Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan yang diselenggarakan setelah </div>
<div style="text-align: center;">
memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan </div>
<div style="text-align: center;">
diperkaya dengan keunggulan kompetitif </div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau komparatif daerah. </div>
<div style="text-align: center;">
35. Pendidikan bertaraf internasional adalah </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan yang diselenggarakan setelah </div>
<div style="text-align: center;">
memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan </div>
<div style="text-align: center;">
diperkaya dengan standar pendidikan negara </div>
<div style="text-align: center;">
maju. </div>
<div style="text-align: center;">
36. Pembelajaran . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 9 - </div>
<div style="text-align: center;">
36. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta </div>
<div style="text-align: center;">
didik dengan pendidik dan/atau sumber belajar </div>
<div style="text-align: center;">
pada suatu lingkungan belajar. </div>
<div style="text-align: center;">
37. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang </div>
<div style="text-align: center;">
peserta didiknya terpisah dari pendidik dan </div>
<div style="text-align: center;">
pembelajarannya menggunakan berbagai </div>
<div style="text-align: center;">
sumber belajar melalui teknologi komunikasi, </div>
<div style="text-align: center;">
informasi, dan media lain. </div>
<div style="text-align: center;">
38. Pendidikan berbasis masyarakat adalah </div>
<div style="text-align: center;">
penyelenggaraan pendidikan berdasarkan </div>
<div style="text-align: center;">
kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan </div>
<div style="text-align: center;">
potensi masyarakat sebagai perwujudan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat. </div>
<div style="text-align: center;">
39. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
keluarga dan lingkungan. </div>
<div style="text-align: center;">
40. Organisasi profesi adalah kumpulan anggota </div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat yang memiliki keahlian tertentu </div>
<div style="text-align: center;">
yang berbadan hukum dan bersifat </div>
<div style="text-align: center;">
nonkomersial. </div>
<div style="text-align: center;">
41. Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang </div>
<div style="text-align: center;">
beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang </div>
<div style="text-align: center;">
peduli pendidikan. </div>
<div style="text-align: center;">
42. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga </div>
<div style="text-align: center;">
mandiri yang beranggotakan orang tua/wali </div>
<div style="text-align: center;">
peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh </div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat yang peduli pendidikan. </div>
<div style="text-align: center;">
43. Kementerian adalah kementerian yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan urusan pemerintahan di </div>
<div style="text-align: center;">
bidang pendidikan nasional. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
44. Kementerian . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 10 - </div>
<div style="text-align: center;">
44. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat. </div>
<div style="text-align: center;">
45. Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, </div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah kabupaten, atau pemerintah kota. </div>
<div style="text-align: center;">
46. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
urusan pemerintahan di bidang pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
nasional. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
2. Ketentuan Pasal 49 diubah sehingga Pasal 49 </div>
<div style="text-align: center;">
berbunyi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 49 </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengelolaan satuan pendidikan bertujuan </div>
<div style="text-align: center;">
memajukan pendidikan nasional berdasarkan </div>
<div style="text-align: center;">
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara </div>
<div style="text-align: center;">
Republik Indonesia Tahun 1945, dengan </div>
<div style="text-align: center;">
menerapkan manajemen berbasis </div>
<div style="text-align: center;">
sekolah/madrasah pada jenjang pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
dasar dan menengah dan otonomi perguruan </div>
<div style="text-align: center;">
tinggi pada jenjang pendidikan tinggi. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pengelolaan satuan pendidikan didasarkan </div>
<div style="text-align: center;">
pada prinsip: </div>
<div style="text-align: center;">
a. nirlaba, yaitu prinsip kegiatan satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan yang bertujuan utama tidak </div>
<div style="text-align: center;">
mencari keuntungan, sehingga seluruh sisa </div>
<div style="text-align: center;">
lebih hasil kegiatan satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
harus digunakan untuk meningkatkan </div>
<div style="text-align: center;">
kapasitas dan/atau mutu layanan satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan; </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
b. akuntabilitas . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 11 - </div>
<div style="text-align: center;">
b. akuntabilitas, yaitu kemampuan dan </div>
<div style="text-align: center;">
komitmen satuan pendidikan untuk </div>
<div style="text-align: center;">
mempertanggungjawabkan semua kegiatan </div>
<div style="text-align: center;">
yang dijalankan kepada pemangku </div>
<div style="text-align: center;">
kepentingan sesuai dengan ketentuan </div>
<div style="text-align: center;">
peraturan perundang-undangan; </div>
<div style="text-align: center;">
c. penjaminan mutu, yaitu kegiatan sistemik </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan dalam memberikan </div>
<div style="text-align: center;">
layanan pendidikan formal yang memenuhi </div>
<div style="text-align: center;">
atau melampaui Standar Nasional </div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan secara berkelanjutan; </div>
<div style="text-align: center;">
d. transparansi, yaitu keterbukaan dan </div>
<div style="text-align: center;">
kemampuan satuan pendidikan menyajikan </div>
<div style="text-align: center;">
informasi yang relevan secara tepat waktu </div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan ketentuan peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
perundang-undangan dan standar pelaporan </div>
<div style="text-align: center;">
yang berlaku kepada pemangku </div>
<div style="text-align: center;">
kepentingan; dan </div>
<div style="text-align: center;">
e. akses berkeadilan, yaitu memberikan </div>
<div style="text-align: center;">
layanan pendidikan formal kepada calon </div>
<div style="text-align: center;">
peserta didik dan peserta didik, tanpa </div>
<div style="text-align: center;">
pengecualian. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
3. Ketentuan Pasal 53 diubah sehingga Pasal 53 </div>
<div style="text-align: center;">
berbunyi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 53 </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Satuan pendidikan wajib memberikan layanan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan kepada calon peserta didik dan </div>
<div style="text-align: center;">
peserta didik, tanpa memandang latar belakang </div>
<div style="text-align: center;">
agama, ras, etnis, gender, status sosial, dan </div>
<div style="text-align: center;">
kemampuan ekonomi. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
(2) Satuan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 12 - </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Satuan pendidikan wajib menjamin akses </div>
<div style="text-align: center;">
pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang </div>
<div style="text-align: center;">
membutuhkan pendidikan khusus, dan layanan </div>
<div style="text-align: center;">
khusus. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
4. Di antara Pasal 53 dan Pasal 54 disisipkan 2 (dua) </div>
<div style="text-align: center;">
pasal yakni Pasal 53A dan Pasal 53B yang berbunyi </div>
<div style="text-align: center;">
sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 53A </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Satuan pendidikan menengah dan satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kewenangan masing-masing wajib </div>
<div style="text-align: center;">
mengalokasikan tempat bagi calon peserta didik </div>
<div style="text-align: center;">
berkewarganegaraan Indonesia, yang memiliki </div>
<div style="text-align: center;">
potensi akademik memadai dan kurang mampu </div>
<div style="text-align: center;">
secara ekonomi, paling sedikit 20% (dua puluh </div>
<div style="text-align: center;">
persen) dari jumlah keseluruhan peserta didik </div>
<div style="text-align: center;">
baru. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Satuan pendidikan menengah dan satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kewenangan masing-masing wajib </div>
<div style="text-align: center;">
menyediakan beasiswa bagi peserta didik </div>
<div style="text-align: center;">
berkewarganegaraan Indonesia yang </div>
<div style="text-align: center;">
berprestasi. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Satuan pendidikan menengah dan satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kewenangan masing-masing wajib </div>
<div style="text-align: center;">
menyediakan bantuan biaya pendidikan bagi </div>
<div style="text-align: center;">
peserta didik berkewarganegaraan Indonesia </div>
<div style="text-align: center;">
yang tidak mampu secara ekonomi dan yang </div>
<div style="text-align: center;">
orang tua atau pihak yang membiayai tidak </div>
<div style="text-align: center;">
mampu secara ekonomi. </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Bantuan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 13 - </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Bantuan biaya pendidikan sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (3), diberikan kepada </div>
<div style="text-align: center;">
paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari </div>
<div style="text-align: center;">
jumlah seluruh peserta didik. </div>
<div style="text-align: center;">
(5) Satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh Pemerintah dapat mengalokasikan </div>
<div style="text-align: center;">
beasiswa bagi warga negara asing. </div>
<div style="text-align: center;">
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai beasiswa dan </div>
<div style="text-align: center;">
bantuan biaya pendidikan sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (2), ayat (4), dan ayat (5) </div>
<div style="text-align: center;">
diatur dengan Peraturan Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 53B </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh Pemerintah wajib menjaring peserta didik </div>
<div style="text-align: center;">
baru program sarjana melalui pola penerimaan </div>
<div style="text-align: center;">
secara nasional paling sedikit 60% (enam puluh </div>
<div style="text-align: center;">
persen) dari jumlah peserta didik baru yang </div>
<div style="text-align: center;">
diterima untuk setiap program studi pada </div>
<div style="text-align: center;">
program pendidikan sarjana. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pola penerimaan secara nasional sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk </div>
<div style="text-align: center;">
penerimaan mahasiswa melalui penelusuran </div>
<div style="text-align: center;">
minat dan bakat atau bentuk lain yang sejenis. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Peserta didik baru yang terjaring melalui pola </div>
<div style="text-align: center;">
penerimaan secara nasional sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1), termasuk peserta didik </div>
<div style="text-align: center;">
yang tidak mampu secara ekonomi dan yang </div>
<div style="text-align: center;">
orang tua atau pihak yang membiayai tidak </div>
<div style="text-align: center;">
mampu secara ekonomi. </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pola </div>
<div style="text-align: center;">
penerimaan secara nasional sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan </div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
5. Di antara . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 14 - </div>
<div style="text-align: center;">
5. Di antara Pasal 58 dan Pasal 59 disisipkan </div>
<div style="text-align: center;">
10 (sepuluh) pasal yakni Pasal 58A, Pasal 58B, </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58C, Pasal 58D, Pasal 58E, Pasal 58F, </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58G, Pasal 58H, Pasal 58I, dan Pasal 58J yang </div>
<div style="text-align: center;">
berbunyi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58A </div>
<div style="text-align: center;">
Satuan pendidikan anak usia dini jalur formal, </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah </div>
<div style="text-align: center;">
yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau </div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah daerah memiliki paling sedikit 2 (dua) </div>
<div style="text-align: center;">
organ yang terdiri atas: </div>
<div style="text-align: center;">
a. kepala sekolah/madrasah yang menjalankan </div>
<div style="text-align: center;">
fungsi manajemen satuan pendidikan anak usia </div>
<div style="text-align: center;">
dini jalur formal, pendidikan dasar, dan/atau </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan menengah; dan </div>
<div style="text-align: center;">
b. komite sekolah/madrasah yang menjalankan </div>
<div style="text-align: center;">
fungsi pengarahan, pertimbangan, dan </div>
<div style="text-align: center;">
pengawasan akademik. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58B </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini </div>
<div style="text-align: center;">
jalur formal, pendidikan dasar, dan/atau </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan menengah yang diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh Pemerintah atau pemerintah daerah </div>
<div style="text-align: center;">
menggunakan tata kelola sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
a. kepala sekolah/madrasah menjalankan </div>
<div style="text-align: center;">
manajemen berbasis sekolah/madrasah </div>
<div style="text-align: center;">
untuk dan atas nama </div>
<div style="text-align: center;">
gubernur/bupati/walikota atau Menteri </div>
<div style="text-align: center;">
Agama sesuai dengan ketentuan peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
perundang-undangan; dan </div>
<div style="text-align: center;">
b. komite sekolah/madrasah memberi </div>
<div style="text-align: center;">
bantuan pengarahan, pertimbangan, dan </div>
<div style="text-align: center;">
melakukan pengawasan akademik kepada </div>
<div style="text-align: center;">
dan terhadap kepala sekolah/madrasah. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Manajemen . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 15 - </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Manajemen berbasis sekolah/madrasah </div>
<div style="text-align: center;">
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a </div>
<div style="text-align: center;">
merupakan kewenangan kepala </div>
<div style="text-align: center;">
sekolah/madrasah menentukan secara mandiri </div>
<div style="text-align: center;">
untuk satuan pendidikan yang dikelolanya </div>
<div style="text-align: center;">
dalam bidang manajemen, yang meliputi: </div>
<div style="text-align: center;">
a. rencana strategis dan operasional; </div>
<div style="text-align: center;">
b. struktur organisasi dan tata kerja; </div>
<div style="text-align: center;">
c. sistem audit dan pengawasan internal; dan </div>
<div style="text-align: center;">
d. sistem penjaminan mutu internal. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan anak usia dini jalur formal, </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dasar, dan/atau pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
diatur dengan Peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
Gubernur/Bupati/Walikota atau Peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
Menteri Agama. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58C </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Organ dan pengelolaan satuan pendidikan anak </div>
<div style="text-align: center;">
usia dini jalur formal, pendidikan dasar, </div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau pendidikan menengah yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh masyarakat menggunakan </div>
<div style="text-align: center;">
tata kelola yang ditetapkan oleh badan hukum </div>
<div style="text-align: center;">
nirlaba yang sah berdasarkan ketentuan </div>
<div style="text-align: center;">
peraturan perundang-undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pengelolaan satuan pendidikan sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
berdasarkan prinsip sebagaimana diatur dalam </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 49 ayat (2). </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58D </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh Pemerintah memiliki paling sedikit </div>
<div style="text-align: center;">
4 (empat) jenis organ yang terdiri atas: </div>
<div style="text-align: center;">
a. rektor . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 16 - </div>
<div style="text-align: center;">
a. rektor, ketua, atau direktur yang </div>
<div style="text-align: center;">
menjalankan fungsi pengelolaan satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan tinggi; </div>
<div style="text-align: center;">
b. senat universitas, institut, sekolah tinggi, </div>
<div style="text-align: center;">
akademi, atau politeknik yang menjalankan </div>
<div style="text-align: center;">
fungsi pertimbangan dan pengawasan </div>
<div style="text-align: center;">
akademik; </div>
<div style="text-align: center;">
c. satuan pengawasan yang menjalankan </div>
<div style="text-align: center;">
fungsi pengawasan bidang non-akademik; </div>
<div style="text-align: center;">
dan </div>
<div style="text-align: center;">
d. dewan pertimbangan yang menjalankan </div>
<div style="text-align: center;">
fungsi pertimbangan non-akademik dan </div>
<div style="text-align: center;">
fungsi lain yang ditentukan dalam statuta </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan tinggi masing-masing. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Nama organ sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) huruf c dan huruf d diatur dalam </div>
<div style="text-align: center;">
statuta satuan pendidikan tinggi masing-</div>
<div style="text-align: center;">
masing. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan mengenai jumlah dan jenis organ </div>
<div style="text-align: center;">
selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
diatur dalam statuta satuan pendidikan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
masing-masing. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58E </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Rektor, ketua, atau direktur sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud dalam Pasal 58D ayat (1) huruf a </div>
<div style="text-align: center;">
diangkat dan diberhentikan oleh Menteri atau </div>
<div style="text-align: center;">
Menteri Agama, sebagai pemimpin satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan tinggi. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Rektor, ketua, atau direktur sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1), dibantu oleh beberapa </div>
<div style="text-align: center;">
unsur pimpinan pada tingkat satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan tinggi dan/atau pada tingkat </div>
<div style="text-align: center;">
fakultas atau sebutan lain yang sejenis. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Jumlah . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 17 - </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Jumlah dan jenis unsur pimpinan satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (2) diatur dalam statuta satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
tinggi masing-masing atas persetujuan menteri </div>
<div style="text-align: center;">
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan </div>
<div style="text-align: center;">
di bidang pendayagunaan aparatur negara. </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan mengenai tata cara pengangkatan </div>
<div style="text-align: center;">
dan pemberhentian rektor, ketua, atau direktur </div>
<div style="text-align: center;">
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur </div>
<div style="text-align: center;">
dengan Peraturan Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58F </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Tata kelola satuan pendidikan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh Pemerintah sebagai </div>
<div style="text-align: center;">
berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
a. rektor, ketua, atau direktur menjalankan </div>
<div style="text-align: center;">
otonomi perguruan tinggi untuk dan atas </div>
<div style="text-align: center;">
nama Menteri dalam bidang pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
tinggi, penelitian, pengabdian kepada </div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat dan bidang lainnya sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan ketentuan peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan; </div>
<div style="text-align: center;">
b. senat universitas, institut, sekolah tinggi, </div>
<div style="text-align: center;">
akademi, atau politeknik memberi </div>
<div style="text-align: center;">
pertimbangan dan melakukan pengawasan </div>
<div style="text-align: center;">
terhadap rektor, ketua, atau direktur dalam </div>
<div style="text-align: center;">
pelaksanaan otonomi perguruan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
bidang akademik; </div>
<div style="text-align: center;">
c. satuan pengawasan melakukan pengawasan </div>
<div style="text-align: center;">
pelaksanaan otonomi perguruan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
bidang non-akademik untuk dan atas nama </div>
<div style="text-align: center;">
rektor, ketua, atau direktur; </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
d. dewan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 18 - </div>
<div style="text-align: center;">
d. dewan pertimbangan memberi </div>
<div style="text-align: center;">
pertimbangan otonomi perguruan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
bidang non-akademik dan fungsi lain sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
statuta kepada rektor, ketua, atau direktur. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Otonomi perguruan tinggi sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas </div>
<div style="text-align: center;">
kewenangan rektor, ketua, atau direktur </div>
<div style="text-align: center;">
menentukan secara mandiri satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
yang dikelolanya antara lain dalam: </div>
<div style="text-align: center;">
a. bidang manajemen organisasi, yaitu: </div>
<div style="text-align: center;">
1. rencana strategis dan operasional; </div>
<div style="text-align: center;">
2. struktur organisasi dan tata kerja; </div>
<div style="text-align: center;">
3. sistem pengendalian dan pengawasan </div>
<div style="text-align: center;">
internal; dan </div>
<div style="text-align: center;">
4. sistem penjaminan mutu internal, </div>
<div style="text-align: center;">
yang ditetapkan oleh rektor, ketua, atau </div>
<div style="text-align: center;">
direktur sesuai dengan ketentuan peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
perundang-undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
b. bidang akademik, yaitu: </div>
<div style="text-align: center;">
1. norma, kebijakan, dan pelaksanaan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan: </div>
<div style="text-align: center;">
a) persyaratan akademik mahasiswa yang </div>
<div style="text-align: center;">
akan diterima; </div>
<div style="text-align: center;">
b) pembukaan, perubahan, dan </div>
<div style="text-align: center;">
penutupan program studi; </div>
<div style="text-align: center;">
c) kerangka dasar dan struktur </div>
<div style="text-align: center;">
kurikulum serta kurikulum program </div>
<div style="text-align: center;">
studi; </div>
<div style="text-align: center;">
d) proses pembelajaran; </div>
<div style="text-align: center;">
e) penilaian hasil belajar; </div>
<div style="text-align: center;">
f) persyaratan kelulusan; dan </div>
<div style="text-align: center;">
g) wisuda. </div>
<div style="text-align: center;">
2. norma, kebijakan, serta pelaksanaan </div>
<div style="text-align: center;">
penelitian dan pengabdian kepada </div>
<div style="text-align: center;">
masyarakat. </div>
<div style="text-align: center;">
c. bidang . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 19 - </div>
<div style="text-align: center;">
c. bidang kemahasiswaan, yaitu: </div>
<div style="text-align: center;">
1. norma dan kebijakan kemahasiswaan; </div>
<div style="text-align: center;">
2. kegiatan kemahasiswaan intrakurikuler </div>
<div style="text-align: center;">
dan ekstrakurikuler; </div>
<div style="text-align: center;">
3. organisasi kemahasiswaan; dan </div>
<div style="text-align: center;">
4. pembinaan bakat dan minat mahasiswa. </div>
<div style="text-align: center;">
d. bidang sumber daya manusia, yaitu: </div>
<div style="text-align: center;">
1. norma dan kebijakan pengelolaan sumber </div>
<div style="text-align: center;">
daya manusia; </div>
<div style="text-align: center;">
2. persyaratan dan prosedur penerimaan </div>
<div style="text-align: center;">
sumber daya manusia; </div>
<div style="text-align: center;">
3. penugasan dan pembinaan sumber daya </div>
<div style="text-align: center;">
manusia; </div>
<div style="text-align: center;">
4. penyusunan target kerja dan jenjang karir </div>
<div style="text-align: center;">
sumber daya manusia; dan </div>
<div style="text-align: center;">
5. pemberhentian sumber daya manusia, </div>
<div style="text-align: center;">
yang ditetapkan oleh rektor, ketua, atau </div>
<div style="text-align: center;">
direktur sesuai dengan ketentuan peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
perundang-undangan bidang kepegawaian. </div>
<div style="text-align: center;">
e. bidang sarana dan prasarana, yaitu: </div>
<div style="text-align: center;">
1. norma dan kebijakan pengelolaan sarana </div>
<div style="text-align: center;">
dan prasarana; dan </div>
<div style="text-align: center;">
2. penggunaan sarana dan prasarana, </div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan ketentuan peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
perundang-undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Otonomi perguruan tinggi dalam: </div>
<div style="text-align: center;">
a. bidang keuangan, yaitu: </div>
<div style="text-align: center;">
1. norma dan kebijakan pengelolaan bidang </div>
<div style="text-align: center;">
keuangan; </div>
<div style="text-align: center;">
2. perencanaan dan pengelolaan anggaran </div>
<div style="text-align: center;">
jangka pendek dan jangka panjang; </div>
<div style="text-align: center;">
3. tarif setiap jenis layanan pendidikan; </div>
<div style="text-align: center;">
4. penerimaan, pembelanjaan, dan </div>
<div style="text-align: center;">
pengelolaan uang; </div>
<div style="text-align: center;">
5. melakukan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 20 - </div>
<div style="text-align: center;">
5. melakukan investasi jangka pendek dan </div>
<div style="text-align: center;">
jangka panjang; </div>
<div style="text-align: center;">
6. melakukan pengikatan dalam tri dharma </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi dengan pihak ketiga; </div>
<div style="text-align: center;">
7. memiliki utang dan piutang jangka </div>
<div style="text-align: center;">
pendek dan jangka panjang; dan </div>
<div style="text-align: center;">
8. sistem pencatatan dan pelaporan </div>
<div style="text-align: center;">
keuangan. </div>
<div style="text-align: center;">
b. bidang sumber daya manusia, yaitu jenis </div>
<div style="text-align: center;">
dan besar gaji serta tunjangan yang melekat </div>
<div style="text-align: center;">
pada gaji yang diberikan di atas gaji dan </div>
<div style="text-align: center;">
tunjangan melekat yang diterima pegawai </div>
<div style="text-align: center;">
negeri sipil. </div>
<div style="text-align: center;">
c. bidang sarana dan prasarana, yaitu: </div>
<div style="text-align: center;">
1. pembelian dan tatacara pembelian sarana </div>
<div style="text-align: center;">
dan prasarana; </div>
<div style="text-align: center;">
2. pencatatan sarana dan prasarana; </div>
<div style="text-align: center;">
3. penghapusan sarana dan prasarana, </div>
<div style="text-align: center;">
dapat dijalankan apabila satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
tinggi menerapkan pola pengelolaan keuangan </div>
<div style="text-align: center;">
badan layanan umum. </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan tinggi, dan otonomi </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam statuta </div>
<div style="text-align: center;">
masing-masing satuan pendidikan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
ditetapkan oleh Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai otonomi </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (3) yang sesuai dengan karakteristik </div>
<div style="text-align: center;">
pengelolaan satuan pendidikan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
urusan pemerintahan di bidang keuangan </div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(6) Dalam . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 21 - </div>
<div style="text-align: center;">
(6) Dalam hal satuan pendidikan tinggi tidak </div>
<div style="text-align: center;">
menerapkan pola pengelolaan keuangan badan </div>
<div style="text-align: center;">
layanan umum maka otonomi sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
tercantum pada ayat (3) diatur dengan pola </div>
<div style="text-align: center;">
pengelolaan keuangan negara pada umumnya. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58G </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Organ dan pengelolaan satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat </div>
<div style="text-align: center;">
menggunakan tata kelola yang ditetapkan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
badan hukum nirlaba yang sah berdasarkan </div>
<div style="text-align: center;">
ketentuan peraturan perundang-undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pengelolaan satuan pendidikan sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
berdasarkan prinsip sebagaimana diatur dalam </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 49 ayat (2). </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58H </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kewenangan masing-masing </div>
<div style="text-align: center;">
menanggung seluruh biaya investasi, biaya </div>
<div style="text-align: center;">
operasional, beasiswa, dan bantuan biaya </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan bagi satuan pendidikan dasar yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh Pemerintah atau </div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah daerah. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kemampuan dan kewenangan masing-</div>
<div style="text-align: center;">
masing menanggung biaya investasi, biaya </div>
<div style="text-align: center;">
operasional, beasiswa, dan/atau bantuan biaya </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan bagi satuan pendidikan anak usia </div>
<div style="text-align: center;">
dini jalur formal dan/atau pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menengah yang diselenggarakan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan ketentuan peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pemerintah . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 22 - </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pemerintah sesuai dengan kemampuan </div>
<div style="text-align: center;">
keuangan negara menanggung biaya investasi, </div>
<div style="text-align: center;">
biaya operasional, beasiswa, dan/atau bantuan </div>
<div style="text-align: center;">
biaya pendidikan bagi satuan pendidikan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
yang diselenggarakan oleh Pemerintah sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan ketentuan peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Dana untuk biaya investasi, biaya operasional, </div>
<div style="text-align: center;">
beasiswa, dan/atau bantuan biaya pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
bagi satuan pendidikan anak usia dini jalur </div>
<div style="text-align: center;">
formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menengah yang diselenggarakan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah atau pemerintah daerah disalurkan </div>
<div style="text-align: center;">
kepada kepala sekolah/madrasah dan dikelola </div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(5) Dana untuk biaya investasi, biaya operasional, </div>
<div style="text-align: center;">
beasiswa, dan/atau bantuan biaya pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
bagi satuan pendidikan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh Pemerintah disalurkan </div>
<div style="text-align: center;">
kepada rektor, ketua, atau direktur dan dikelola </div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58I </div>
<div style="text-align: center;">
Satuan pendidikan menengah yang diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dapat </div>
<div style="text-align: center;">
menerapkan pola pengelolaan keuangan badan </div>
<div style="text-align: center;">
layanan umum. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58J </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Akuntabilitas pengelolaan dan penyelenggaraan </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan wajib diwujudkan paling </div>
<div style="text-align: center;">
sedikit dengan: </div>
<div style="text-align: center;">
a. menyelenggarakan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 23 - </div>
<div style="text-align: center;">
a. menyelenggarakan tata kelola satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan berdasarkan prinsip tata kelola </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan sebagaimana dimaksud </div>
<div style="text-align: center;">
dalam Pasal 49 ayat (2); </div>
<div style="text-align: center;">
b. menyeimbangkan jumlah peserta didik, </div>
<div style="text-align: center;">
kapasitas sarana dan prasarana, pendidik, </div>
<div style="text-align: center;">
tenaga kependidikan serta sumber daya </div>
<div style="text-align: center;">
lainnya; </div>
<div style="text-align: center;">
c. menyelenggarakan pendidikan tidak secara </div>
<div style="text-align: center;">
komersial; dan </div>
<div style="text-align: center;">
d. menyusun laporan penyelenggaraan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dan laporan keuangan tepat </div>
<div style="text-align: center;">
waktu, transparan, dan akuntabel sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan ketentuan peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai akuntabilitas </div>
<div style="text-align: center;">
pengelolaan dan penyelenggaraan satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
6. Ketentuan Pasal 60 diubah sehingga Pasal 60 </div>
<div style="text-align: center;">
berbunyi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 60 </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Penyelenggaraan pendidikan formal meliputi: </div>
<div style="text-align: center;">
a. pendidikan anak usia dini; </div>
<div style="text-align: center;">
b. pendidikan dasar; </div>
<div style="text-align: center;">
c. pendidikan menengah; dan </div>
<div style="text-align: center;">
d. pendidikan tinggi. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Penyelenggara satuan pendidikan terdiri atas: </div>
<div style="text-align: center;">
a. pemerintah daerah yang menyelenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan anak usia dini jalur </div>
<div style="text-align: center;">
formal, pendidikan dasar dan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menengah; </div>
<div style="text-align: center;">
b. Kementerian . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 24 - </div>
<div style="text-align: center;">
b. Kementerian yang menyelenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
urusan pemerintahan di bidang agama </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan satuan pendidikan anak </div>
<div style="text-align: center;">
usia dini jalur formal, pendidikan dasar dan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan menengah; </div>
<div style="text-align: center;">
c. Kementerian yang menyelenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan tinggi; dan </div>
<div style="text-align: center;">
d. masyarakat yang menyelenggarakan satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan anak usia dini jalur formal, </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dasar, pendidikan menengah, </div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau pendidikan tinggi, melalui badan </div>
<div style="text-align: center;">
hukum yang berbentuk antara lain </div>
<div style="text-align: center;">
yayasan, perkumpulan, dan badan lain </div>
<div style="text-align: center;">
sejenis. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
7. Ketentuan Pasal 170 diubah sehingga Pasal 170 </div>
<div style="text-align: center;">
berbunyi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 170 </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan yang diselenggarakan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah atau pemerintah daerah, berstatus </div>
<div style="text-align: center;">
sebagai pegawai negeri sipil dan non-pegawai </div>
<div style="text-align: center;">
negeri sipil sesuai dengan ketentuan peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
perundang-undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pendidik dan tenaga kependidikan non-pegawai </div>
<div style="text-align: center;">
negeri sipil sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) membuat perjanjian dengan kepala </div>
<div style="text-align: center;">
sekolah/madrasah atau rektor, ketua, atau </div>
<div style="text-align: center;">
direktur. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan isi </div>
<div style="text-align: center;">
perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
diatur dengan Peraturan Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
8. Judul . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 25 - </div>
<div style="text-align: center;">
8. Judul BAB XIII diubah sehingga BAB XIII berbunyi </div>
<div style="text-align: center;">
sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
BAB XIII </div>
<div style="text-align: center;">
PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENUTUPAN SATUAN </div>
<div style="text-align: center;">
PENDIDIKAN </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
9. Ketentuan Pasal 182 diubah dan di antara ayat (9) </div>
<div style="text-align: center;">
dan ayat (10) disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (9a) </div>
<div style="text-align: center;">
sehingga Pasal 182 berbunyi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 182 </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pendirian program atau satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
anak usia dini formal, pendidikan dasar, </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
wajib memperoleh izin Pemerintah atau </div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah daerah sesuai dengan </div>
<div style="text-align: center;">
kewenangannya. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Izin pendirian sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) untuk TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, </div>
<div style="text-align: center;">
yang memenuhi standar pelayanan minimal </div>
<div style="text-align: center;">
sampai dengan Standar Nasional Pendidikan, </div>
<div style="text-align: center;">
diberikan oleh bupati/walikota. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Izin pengembangan SD, SMP, SMA, dan SMK, </div>
<div style="text-align: center;">
yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menjadi satuan dan/atau program pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
bertaraf internasional diberikan oleh Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Izin pengembangan SD, SMP, SMA, dan SMK, </div>
<div style="text-align: center;">
yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menjadi satuan dan/atau program pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
berbasis keunggulan lokal, diberikan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
bupati/walikota. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
(5) Izin . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 26 - </div>
<div style="text-align: center;">
(5) Izin pendirian sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) untuk satuan pendidikan khusus pada </div>
<div style="text-align: center;">
jenjang pendidikan dasar dan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menengah diberikan oleh gubernur. </div>
<div style="text-align: center;">
(6) Izin pendirian sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) untuk RA, MI, MTs, MA, MAK, dan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan keagamaan dikeluarkan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Menteri Agama. </div>
<div style="text-align: center;">
(7) Izin pengembangan RA, MI, MTs, MA, MAK, dan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan keagamaan menjadi satuan </div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau program pendidikan bertaraf </div>
<div style="text-align: center;">
internasional atau berbasis keunggulan lokal </div>
<div style="text-align: center;">
dikeluarkan oleh Menteri Agama. </div>
<div style="text-align: center;">
(8) Izin pendirian sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) untuk universitas dan institut yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh Pemerintah diberikan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Presiden atas usul Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
(9) Izin pendirian sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) untuk sekolah tinggi, politeknik, dan </div>
<div style="text-align: center;">
akademi yang diselenggarakan oleh Pemerintah </div>
<div style="text-align: center;">
diberikan oleh Menteri setelah mendapat </div>
<div style="text-align: center;">
persetujuan tertulis dari menteri yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan urusan pemerintahan di </div>
<div style="text-align: center;">
bidang pendayagunaan aparatur negara. </div>
<div style="text-align: center;">
(9a) Izin pendirian perguruan tinggi sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) yang diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh masyarakat diberikan oleh Menteri atas </div>
<div style="text-align: center;">
usul pengurus atau nama lain yang sejenis dari </div>
<div style="text-align: center;">
badan hukum nirlaba yang sah berdasarkan </div>
<div style="text-align: center;">
ketentuan peraturan perundang-undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(10) Izin pendirian sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) untuk satuan pendidikan Indonesia di </div>
<div style="text-align: center;">
luar negeri diberikan oleh Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
(11) Ketentuan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 27 - </div>
<div style="text-align: center;">
(11) Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara </div>
<div style="text-align: center;">
pemberian izin satuan pendidikan formal </div>
<div style="text-align: center;">
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan ayat (10) diatur dengan Peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
10. Ketentuan Pasal 184 diubah, dan ditambahkan </div>
<div style="text-align: center;">
1 (satu) ayat yakni ayat (6) sehingga Pasal 184 </div>
<div style="text-align: center;">
berbunyi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 184 </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Syarat-syarat pendirian satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
formal meliputi isi pendidikan, jumlah dan </div>
<div style="text-align: center;">
kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan, </div>
<div style="text-align: center;">
sarana dan prasarana pendidikan, pembiayaan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan, sistem evaluasi dan sertifikasi, </div>
<div style="text-align: center;">
serta manajemen dan proses pendidikan. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) berpedoman pada ketentuan dalam </div>
<div style="text-align: center;">
Standar Nasional Pendidikan. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Selain syarat-syarat sebagaimana dimaksud </div>
<div style="text-align: center;">
pada ayat (1) pendirian satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
harus melampirkan: </div>
<div style="text-align: center;">
a. hasil studi kelayakan tentang prospek </div>
<div style="text-align: center;">
pendirian satuan pendidikan formal dari segi </div>
<div style="text-align: center;">
tata ruang, geografis, dan ekologis; </div>
<div style="text-align: center;">
b. hasil studi kelayakan tentang prospek </div>
<div style="text-align: center;">
pendirian satuan pendidikan formal dari segi </div>
<div style="text-align: center;">
prospek pendaftar, keuangan, sosial, dan </div>
<div style="text-align: center;">
budaya; </div>
<div style="text-align: center;">
c. data mengenai perimbangan antara jumlah </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan formal dengan penduduk </div>
<div style="text-align: center;">
usia sekolah di wilayah tersebut; </div>
<div style="text-align: center;">
d. data . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 28 - </div>
<div style="text-align: center;">
d. data mengenai perkiraan jarak satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan yang diusulkan di antara gugus </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan formal sejenis; </div>
<div style="text-align: center;">
e. data mengenai kapasitas daya tampung dan </div>
<div style="text-align: center;">
lingkup jangkauan satuan pendidikan formal </div>
<div style="text-align: center;">
sejenis yang ada; dan </div>
<div style="text-align: center;">
f. data mengenai perkiraan pembiayaan untuk </div>
<div style="text-align: center;">
kelangsungan pendidikan paling sedikit </div>
<div style="text-align: center;">
untuk 1 (satu) tahun akademik berikutnya. </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh kementerian lain atau lembaga pemerintah </div>
<div style="text-align: center;">
nonkementerian, selain harus memenuhi </div>
<div style="text-align: center;">
persyaratan sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (2) dan ayat (3) harus pula memenuhi </div>
<div style="text-align: center;">
persyaratan: </div>
<div style="text-align: center;">
a. memiliki program-program studi yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan secara khas terkait dengan </div>
<div style="text-align: center;">
tugas dan fungsi kementerian atau lembaga </div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah nonkementerian yang </div>
<div style="text-align: center;">
bersangkutan; dan </div>
<div style="text-align: center;">
b. adanya undang-undang sektor terkait yang </div>
<div style="text-align: center;">
menyatakan perlu diadakannya pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
yang diselenggarakan secara khas terkait </div>
<div style="text-align: center;">
dengan tugas dan fungsi kementerian atau </div>
<div style="text-align: center;">
lembaga pemerintah nonkementerian yang </div>
<div style="text-align: center;">
bersangkutan. </div>
<div style="text-align: center;">
(5) Kewenangan membuka, mengubah, dan </div>
<div style="text-align: center;">
menutup program studi sebagaimana dimaksud </div>
<div style="text-align: center;">
dalam Pasal 58F ayat (2) huruf (b) butir (1.b) </div>
<div style="text-align: center;">
diberikan secara bertahap kepada perguruan </div>
<div style="text-align: center;">
tinggi. </div>
<div style="text-align: center;">
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pentahapan </div>
<div style="text-align: center;">
pemberian kewenangan untuk membuka dan </div>
<div style="text-align: center;">
menutup program studi sebagaimana dimaksud </div>
<div style="text-align: center;">
pada ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
11. Di antara . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 29 - </div>
<div style="text-align: center;">
11. Di antara Pasal 184 dan Pasal 185 disisipkan 2 (dua) </div>
<div style="text-align: center;">
pasal baru yakni Pasal 184A dan Pasal 184B yang </div>
<div style="text-align: center;">
berbunyi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 184A </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Perubahan perguruan tinggi dapat dilakukan </div>
<div style="text-align: center;">
melalui: </div>
<div style="text-align: center;">
a. perubahan nama dan/atau bentuk dari </div>
<div style="text-align: center;">
nama dan/atau bentuk perguruan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
tertentu menjadi nama dan/atau bentuk </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi yang lain; </div>
<div style="text-align: center;">
b. penggabungan 2 (dua) atau lebih perguruan </div>
<div style="text-align: center;">
tinggi menjadi 1 (satu) perguruan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
baru; </div>
<div style="text-align: center;">
c. 1 (satu) atau lebih perguruan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
bergabung ke perguruan tinggi lain; </div>
<div style="text-align: center;">
d. pemecahan dari 1 (satu) bentuk perguruan </div>
<div style="text-align: center;">
tinggi menjadi 2 (dua) atau lebih bentuk </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi yang lain. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Perubahan sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) untuk perguruan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh Pemerintah dilakukan </div>
<div style="text-align: center;">
setelah mendapat pertimbangan dari menteri </div>
<div style="text-align: center;">
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan </div>
<div style="text-align: center;">
di bidang pendayagunaan aparatur negara. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai perubahan </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 184B </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Penutupan universitas dan institut yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh Pemerintah ditetapkan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh Presiden atas usul Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Penutupan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 30 - </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Penutupan sekolah tinggi, politeknik, dan </div>
<div style="text-align: center;">
akademi yang diselenggarakan oleh Pemerintah </div>
<div style="text-align: center;">
ditetapkan oleh Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Penutupan perguruan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh badan hukum penyelenggara pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
setelah ijin dicabut oleh Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Penutupan perguruan tinggi atau pencabutan </div>
<div style="text-align: center;">
ijin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (2), dan ayat (3) dilakukan apabila </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi yang bersangkutan tidak lagi </div>
<div style="text-align: center;">
memenuhi syarat pendirian atau proses </div>
<div style="text-align: center;">
penyelenggaraan perguruan tinggi tidak sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan ketentuan peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penutupan </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi atau pencabutan ijin </div>
<div style="text-align: center;">
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur </div>
<div style="text-align: center;">
dengan Peraturan Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
12. Pasal 207 diubah sehingga Pasal 207 berbunyi </div>
<div style="text-align: center;">
sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 207 </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kewenangannya dapat memberikan </div>
<div style="text-align: center;">
sanksi administratif berupa peringatan, </div>
<div style="text-align: center;">
penundaan atau pembatalan pemberian </div>
<div style="text-align: center;">
sumber daya pendidikan kepada satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan, penutupan satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau program pendidikan yang </div>
<div style="text-align: center;">
melaksanakan pendidikan yang tidak sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud </div>
<div style="text-align: center;">
dalam Pasal 51, Pasal 53, Pasal 53B ayat (1), </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 54, Pasal 55, Pasal 57, Pasal 58, Pasal </div>
<div style="text-align: center;">
58J ayat (1), Pasal 69 ayat (4), Pasal 71 ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
dan ayat (3), Pasal 72, Pasal 81 ayat (6), </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 95, Pasal 122 ayat (1), Pasal 131 ayat (5), </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 162 ayat (2), Pasal 184, dan Pasal 184A. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pengenaan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 31 - </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) tidak meniadakan </div>
<div style="text-align: center;">
pengenaan sanksi lain sesuai dengan ketentuan </div>
<div style="text-align: center;">
peraturan perundang-undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara </div>
<div style="text-align: center;">
pemberian sanksi administratif sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan </div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
13. Di antara Pasal 220 dan Pasal 221 disisipkan </div>
<div style="text-align: center;">
9 (sembilan) pasal yakni Pasal 220A, Pasal 220B, </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220C, Pasal 220D, Pasal 220E, Pasal 220F, </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220G, Pasal 220H, dan Pasal 220I yang </div>
<div style="text-align: center;">
berbunyi sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220A </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengelolaan pendidikan yang dilakukan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Indonesia, Universitas Gadjah </div>
<div style="text-align: center;">
Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut </div>
<div style="text-align: center;">
Pertanian Bogor, Universitas Sumatera Utara, </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Pendidikan Indonesia, dan </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Airlangga masih tetap berlangsung </div>
<div style="text-align: center;">
sampai dilakukan penyesuaian pengelolaannya </div>
<div style="text-align: center;">
berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Penyesuaian pengelolaan sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama </div>
<div style="text-align: center;">
3 (tiga) tahun sebagai masa transisi sejak </div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan Pemerintah ini diundangkan. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Pengalihan status kepegawaian dosen dan </div>
<div style="text-align: center;">
tenaga kependidikan pada Universitas </div>
<div style="text-align: center;">
Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut </div>
<div style="text-align: center;">
Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Sumatera Utara, Universitas </div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Indonesia, dan Universitas </div>
<div style="text-align: center;">
Airlangga yang sebelumnya berstatus sebagai </div>
<div style="text-align: center;">
pegawai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik </div>
<div style="text-align: center;">
Negara diatur berdasarkan ketentuan peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
perundang-undangan. </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Universitas . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 32 - </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Universitas Indonesia, Universitas Gadjah </div>
<div style="text-align: center;">
Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut </div>
<div style="text-align: center;">
Pertanian Bogor, Universitas Sumatera Utara, </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Pendidikan Indonesia, dan </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Airlangga ditetapkan sebagai </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah. </div>
<div style="text-align: center;">
(5) Penetapan lebih lanjut masing-masing </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada </div>
<div style="text-align: center;">
ayat (1) sebagai perguruan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh Pemerintah ditetapkan </div>
<div style="text-align: center;">
dengan Peraturan Presiden. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220B </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengelolaan keuangan Universitas Indonesia, </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi </div>
<div style="text-align: center;">
Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas </div>
<div style="text-align: center;">
Sumatera Utara, Universitas Pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
Indonesia, dan Universitas Airlangga, </div>
<div style="text-align: center;">
menerapkan pola pengelolaan keuangan badan </div>
<div style="text-align: center;">
layanan umum. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Penetapan penerapan pola pengelolaan </div>
<div style="text-align: center;">
keuangan badan layanan umum sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam </div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan Pemerintah mengenai Pengelolaan </div>
<div style="text-align: center;">
Keuangan Badan Layanan Umum. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Penyesuaian tata kelola keuangan sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) diselesaikan paling </div>
<div style="text-align: center;">
lambat 31 Desember 2012. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220C </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara </div>
<div style="text-align: center;">
yang telah memperoleh pemisahan kekayaan </div>
<div style="text-align: center;">
negara yang ditempatkan sebagai kekayaan </div>
<div style="text-align: center;">
awal Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik </div>
<div style="text-align: center;">
Negara dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) </div>
<div style="text-align: center;">
tahun wajib menyelesaikan pengalihan </div>
<div style="text-align: center;">
kekayaan negara kepada Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Para . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 33 - </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Para pihak pada perjanjian yang telah dibuat </div>
<div style="text-align: center;">
oleh Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik </div>
<div style="text-align: center;">
Negara dengan pihak lain wajib disesuaikan </div>
<div style="text-align: center;">
dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah </div>
<div style="text-align: center;">
ini. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220D </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Satuan pendidikan anak usia dini jalur formal, </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dasar, dan/atau pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
menengah yang diselenggarakan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah atau pemerintah daerah tetap </div>
<div style="text-align: center;">
mengelola satuan pendidikan sampai dilakukan </div>
<div style="text-align: center;">
penyesuaian tata kelola paling lama 4 (empat) </div>
<div style="text-align: center;">
tahun sejak Peraturan Pemerintah ini </div>
<div style="text-align: center;">
diundangkan. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh Pemerintah tetap mengelola satuan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan sampai dilakukan penyesuaian tata </div>
<div style="text-align: center;">
kelola paling lama 3 (tiga) tahun sejak </div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan Pemerintah ini diundangkan. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Penyesuaian tata kelola satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, </div>
<div style="text-align: center;">
dan/atau pendidikan menengah yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh Pemerintah atau </div>
<div style="text-align: center;">
pemerintah daerah sebagaimana dimaksud </div>
<div style="text-align: center;">
pada ayat (1) dilakukan oleh Menteri Agama </div>
<div style="text-align: center;">
atau gubernur/bupati/walikota sesuai dengan </div>
<div style="text-align: center;">
kewenangannya. </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Penyesuaian tata kelola satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah </div>
<div style="text-align: center;">
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
(5) Ketentuan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 34 - </div>
<div style="text-align: center;">
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyesuaian </div>
<div style="text-align: center;">
tata kelola satuan pendidikan anak usia dini </div>
<div style="text-align: center;">
jalur formal, pendidikan dasar, dan/atau </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan menengah yang diselenggarakan </div>
<div style="text-align: center;">
oleh Pemerintah atau pemerintah daerah </div>
<div style="text-align: center;">
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur </div>
<div style="text-align: center;">
dengan Peraturan Menteri Agama atau </div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota sesuai </div>
<div style="text-align: center;">
dengan kewenangannya. </div>
<div style="text-align: center;">
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyesuaian </div>
<div style="text-align: center;">
tata kelola satuan pendidikan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh Pemerintah sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (4) diatur dengan </div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan Menteri. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220E </div>
<div style="text-align: center;">
Yayasan, perkumpulan, dan badan lain sejenis yang </div>
<div style="text-align: center;">
telah berstatus badan hukum, tetap </div>
<div style="text-align: center;">
menyelenggarakan satuan pendidikan sepanjang </div>
<div style="text-align: center;">
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
perundang-undangan yang mengatur mengenai </div>
<div style="text-align: center;">
badan hukum nirlaba. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220F </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengelolaan pendidikan yang dilakukan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Pertahanan yang sebelumnya adalah </div>
<div style="text-align: center;">
Badan Hukum Pendidikan Pemerintah Universitas </div>
<div style="text-align: center;">
Pertahanan dinyatakan masih tetap berlangsung </div>
<div style="text-align: center;">
sejak tanggal 31 Maret 2010 sampai Universitas </div>
<div style="text-align: center;">
Pertahanan menyesuaikan tata kelola </div>
<div style="text-align: center;">
berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Penyesuaian tata kelola sebagaimana dimaksud </div>
<div style="text-align: center;">
pada ayat (1) dilakukan paling lama 3 (tiga) tahun </div>
<div style="text-align: center;">
sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Universitas Pertahanan ditetapkan sebagai </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
(4) Penetapan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 35 - </div>
<div style="text-align: center;">
(4) Penetapan lebih lanjut Universitas Pertahanan </div>
<div style="text-align: center;">
sebagai satuan pendidikan tinggi yang </div>
<div style="text-align: center;">
diselenggarakan oleh Pemerintah diatur dengan </div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan Presiden. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220G </div>
<div style="text-align: center;">
(1) Pengelolaan keuangan Universitas Pertahanan </div>
<div style="text-align: center;">
menerapkan pola pengelolaan keuangan badan </div>
<div style="text-align: center;">
layanan umum. </div>
<div style="text-align: center;">
(2) Penetapan penerapan pola pengelolaan keuangan </div>
<div style="text-align: center;">
badan layanan umum sebagaimana dimaksud </div>
<div style="text-align: center;">
pada ayat (1) ditetapkan dalam Peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah mengenai Pengelolaan Keuangan </div>
<div style="text-align: center;">
Badan Layanan Umum. </div>
<div style="text-align: center;">
(3) Penyesuaian tata kelola keuangan sebagaimana </div>
<div style="text-align: center;">
dimaksud pada ayat (1) diselesaikan paling lambat </div>
<div style="text-align: center;">
31 Desember 2012. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220H </div>
<div style="text-align: center;">
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, </div>
<div style="text-align: center;">
tata kelola perguruan tinggi yang diatur dalam: </div>
<div style="text-align: center;">
a. Peraturan Pemerintah Nomor 152 Tahun 2000 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Penetapan Universitas Indonesia sebagai </div>
<div style="text-align: center;">
Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara </div>
<div style="text-align: center;">
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 270); </div>
<div style="text-align: center;">
b. Peraturan Pemerintah Nomor 153 Tahun 2000 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Penetapan Universitas Gadjah Mada </div>
<div style="text-align: center;">
sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran </div>
<div style="text-align: center;">
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 </div>
<div style="text-align: center;">
Nomor 271); </div>
<div style="text-align: center;">
c. Peraturan Pemerintah Nomor 154 Tahun 2000 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Penetapan Institut Pertanian Bogor </div>
<div style="text-align: center;">
sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran </div>
<div style="text-align: center;">
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 </div>
<div style="text-align: center;">
Nomor 272); </div>
<div style="text-align: center;">
d. Peraturan . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 36 - </div>
<div style="text-align: center;">
d. Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun 2000 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung </div>
<div style="text-align: center;">
sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran </div>
<div style="text-align: center;">
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 </div>
<div style="text-align: center;">
Nomor 273); </div>
<div style="text-align: center;">
e. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2003 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Penetapan Universitas Sumatera Utara </div>
<div style="text-align: center;">
sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran </div>
<div style="text-align: center;">
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 </div>
<div style="text-align: center;">
Nomor 125); </div>
<div style="text-align: center;">
f. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Penetapan Universitas Pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara </div>
<div style="text-align: center;">
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 </div>
<div style="text-align: center;">
Nomor 13); </div>
<div style="text-align: center;">
g. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2006 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Penetapan Universitas Airlangga sebagai </div>
<div style="text-align: center;">
Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara </div>
<div style="text-align: center;">
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 6); dan </div>
<div style="text-align: center;">
h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2010 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Badan Hukum Pendidikan Pemerintah </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Pertahanan (Lembaran Negara </div>
<div style="text-align: center;">
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 48); </div>
<div style="text-align: center;">
masih tetap berlaku sepanjang dimaknai sebagai </div>
<div style="text-align: center;">
fungsi penyelenggara pendidikan tinggi yang tidak </div>
<div style="text-align: center;">
bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini dan </div>
<div style="text-align: center;">
peraturan perundang-undangan sesudah masa </div>
<div style="text-align: center;">
transisi. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220I </div>
<div style="text-align: center;">
Tata kelola perguruan tinggi yang dinyatakan masih tetap </div>
<div style="text-align: center;">
berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220H </div>
<div style="text-align: center;">
adalah tidak termasuk tata kelola keuangan. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal II </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal </div>
<div style="text-align: center;">
diundangkan. </div>
<div style="text-align: center;">
Agar . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 37 - </div>
<div style="text-align: center;">
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan </div>
<div style="text-align: center;">
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan </div>
<div style="text-align: center;">
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik </div>
<div style="text-align: center;">
Indonesia. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Ditetapkan di Jakarta, </div>
<div style="text-align: center;">
pada tanggal </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Diundangkan di Jakarta, </div>
<div style="text-align: center;">
pada tanggal </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA </div>
<div style="text-align: center;">
REPUBLIK INDONESIA, </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
PATRIALIS AKBAR </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 1 - </div>
<div style="text-align: center;">
PENJELASAN </div>
<div style="text-align: center;">
ATAS </div>
<div style="text-align: center;">
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA </div>
<div style="text-align: center;">
NOMOR 66 TAHUN 2010 </div>
<div style="text-align: center;">
TENTANG </div>
<div style="text-align: center;">
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 </div>
<div style="text-align: center;">
TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
I. UMUM </div>
<div style="text-align: center;">
Pada tanggal 31 Maret 2010 Mahkamah Konstitusi melalui Putusan </div>
<div style="text-align: center;">
Nomor 11-14-21-126-136/PUU-VII/2009 telah menyatakan bahwa </div>
<div style="text-align: center;">
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum </div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan tidak mengikat secara hukum. </div>
<div style="text-align: center;">
Putusan tersebut telah mengakibatkan ketiadaan ketentuan yang </div>
<div style="text-align: center;">
mengatur tentang penyelenggara dan tata kelola satuan pendidikan, </div>
<div style="text-align: center;">
karena pengaturan tentang hal tersebut telah diatur di dalam Undang-</div>
<div style="text-align: center;">
Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan. Oleh </div>
<div style="text-align: center;">
karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang </div>
<div style="text-align: center;">
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang ditetapkan pada </div>
<div style="text-align: center;">
tanggal 28 Januari 2010 tidak mengatur tentang penyelenggara dan </div>
<div style="text-align: center;">
tata kelola satuan pendidikan. Sementara itu, peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan yang telah ada sebelum Peraturan Pemerintah Nomor 17 </div>
<div style="text-align: center;">
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
yang mengatur penyelenggara dan tata kelola satuan pendidikan, telah </div>
<div style="text-align: center;">
dicabut oleh Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010. </div>
<div style="text-align: center;">
Sehubungan dengan hal tersebut, dan sebagai upaya untuk </div>
<div style="text-align: center;">
memberikan landasan hukum dalam pengelolaan dan penyelenggaraan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan perlu diatur materi atau substansi mengenai tata kelola </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan dalam Peraturan Pemerintah ini. Pengaturan </div>
<div style="text-align: center;">
mengenai tata kelola satuan pendidikan dalam Peraturan Pemerintah </div>
<div style="text-align: center;">
ini dimaksudkan agar satuan pendidikan dapat tetap menjalankan </div>
<div style="text-align: center;">
kegiatannya, maka dipandang perlu untuk segera melakukan </div>
<div style="text-align: center;">
perubahan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 </div>
<div style="text-align: center;">
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. </div>
<div style="text-align: center;">
II. PASAL . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 2 - </div>
<div style="text-align: center;">
II. PASAL DEMI PASAL </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal I </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 1 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 1 </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 2 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 49 </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
Manajemen berbasis sekolah/madrasah adalah </div>
<div style="text-align: center;">
bentuk otonomi manajemen pendidikan pada </div>
<div style="text-align: center;">
satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala </div>
<div style="text-align: center;">
sekolah/madrasah dan guru dibantu oleh komite </div>
<div style="text-align: center;">
sekolah/madrasah dalam mengelola kegiatan </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan. </div>
<div style="text-align: center;">
Otonomi perguruan tinggi adalah kemandirian </div>
<div style="text-align: center;">
perguruan tinggi untuk mengelola sendiri </div>
<div style="text-align: center;">
lembaganya. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 3 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 53 </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 4 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 53A </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 53B </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 3 - </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
Yang dimaksud dengan “bentuk lain yang sejenis” </div>
<div style="text-align: center;">
antara lain penerimaan mahasiswa melalui ujian </div>
<div style="text-align: center;">
tertulis dan penerimaan mahasiswa dengan </div>
<div style="text-align: center;">
beasiswa pemerintah daerah. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 5 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58A </div>
<div style="text-align: center;">
Satuan pendidikan anak usia dini jalur formal, </div>
<div style="text-align: center;">
pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah, </div>
<div style="text-align: center;">
termasuk satuan pendidikan khusus yang sederajat, </div>
<div style="text-align: center;">
antara lain TK LB, SD LB, SMP LB, SMA LB. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58B </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58C </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58D </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
Huruf a </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Huruf b </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Huruf c </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Huruf d . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 4 - </div>
<div style="text-align: center;">
Huruf d </div>
<div style="text-align: center;">
Yang dimaksud dengan “dewan </div>
<div style="text-align: center;">
pertimbangan” antara lain Majelis Wali </div>
<div style="text-align: center;">
Amanat atau Dewan Penyantun atau organ </div>
<div style="text-align: center;">
sejenis lainnya yang fungsinya ditentukan </div>
<div style="text-align: center;">
dalam statuta satuan pendidikan masing-</div>
<div style="text-align: center;">
masing. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58E </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58F </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3) </div>
<div style="text-align: center;">
Yang dimaksud dengan “otonomi perguruan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
dalam bidang keuangan, sumber daya manusia, </div>
<div style="text-align: center;">
sarana dan prasarana” adalah fleksibilitas dalam </div>
<div style="text-align: center;">
pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan </div>
<div style="text-align: center;">
peraturan perundang-undangan di bidang </div>
<div style="text-align: center;">
pengelolaan keuangan badan layanan umum. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (6) . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 5 - </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (6) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58G </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58H </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58I </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 58J </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
Huruf a </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Huruf b </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Huruf c </div>
<div style="text-align: center;">
Satuan pendidikan dinyatakan tidak </div>
<div style="text-align: center;">
melakukan komersialisasi apabila kelebihan </div>
<div style="text-align: center;">
penghasilan satuan pendidikan digunakan </div>
<div style="text-align: center;">
secara langsung untuk: </div>
<div style="text-align: center;">
1. kepentingan peserta didik dalam proses </div>
<div style="text-align: center;">
pembelajaran; </div>
<div style="text-align: center;">
2. pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan </div>
<div style="text-align: center;">
pengabdian kepada masyarakat (khusus </div>
<div style="text-align: center;">
untuk satuan pendidikan tinggi); </div>
<div style="text-align: center;">
3. peningkatan pelayanan pendidikan, dan </div>
<div style="text-align: center;">
penggunaan lain sesuai dengan </div>
<div style="text-align: center;">
ketentuan peraturan perundang-</div>
<div style="text-align: center;">
undangan; </div>
<div style="text-align: center;">
4. bantuan biaya pendidikan bagi peserta </div>
<div style="text-align: center;">
didik kurang mampu. </div>
<div style="text-align: center;">
Huruf d . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 6 - </div>
<div style="text-align: center;">
Huruf d </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 6 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 60 </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 7 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 170 </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 8 </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 9 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 182 </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 10 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 184 </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 11 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 184A </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 184B </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 12 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 207 </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Angka 13 </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220A </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 7 - </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
Agar penyesuaian tata kelola satuan pendidikan </div>
<div style="text-align: center;">
tinggi pada Peraturan Pemerintah ini dapat </div>
<div style="text-align: center;">
diselesaikan dalam kurun waktu paling lama </div>
<div style="text-align: center;">
3 (tiga) tahun, maka satuan pendidikan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
harus menyusun terlebih dahulu perencanaan </div>
<div style="text-align: center;">
yaitu penyesuaian tata kelola perguruan tinggi </div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan Peraturan Pemerintah ini. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220B </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3) </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, </div>
<div style="text-align: center;">
Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian </div>
<div style="text-align: center;">
Bogor, Universitas Sumatera Utara, Universitas </div>
<div style="text-align: center;">
Pendidikan Indonesia, dan Universitas Airlangga </div>
<div style="text-align: center;">
memenuhi kewajiban sebagai instansi pemerintah </div>
<div style="text-align: center;">
yang menerapkan pola pengelolaan keuangan </div>
<div style="text-align: center;">
badan layanan umum sesuai dengan yang diatur </div>
<div style="text-align: center;">
dalam Peraturan Pemerintah mengenai </div>
<div style="text-align: center;">
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum </div>
<div style="text-align: center;">
paling lambat 31 Desember 2012. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220C . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 8 - </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220C </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220D </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
Lihat penjelasan Pasal 220A ayat (2). </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (5) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (6) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220E </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220F </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
Lihat penjelasan Pasal 220A ayat (2). </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (4) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220G . . . </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- 9 - </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220G </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (1) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (2) </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Ayat (3) </div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Pertahanan memenuhi kewajiban </div>
<div style="text-align: center;">
sebagai instansi pemerintah yang menerapkan </div>
<div style="text-align: center;">
pola pengelolaan keuangan badan layanan umum </div>
<div style="text-align: center;">
sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan </div>
<div style="text-align: center;">
Pemerintah mengenai Pengelolaan Keuangan </div>
<div style="text-align: center;">
Badan Layanan Umum paling lambat </div>
<div style="text-align: center;">
31 Desember 2012. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220H </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220I </div>
<div style="text-align: center;">
Tata kelola keuangan sudah menerapkan pola </div>
<div style="text-align: center;">
pengelolaan keuangan badan layanan umum </div>
<div style="text-align: center;">
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220B dan </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal 220G. </div>
<div style="text-align: center;">
Pasal II </div>
<div style="text-align: center;">
Cukup jelas. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-19995117257949952592013-05-29T18:59:00.000-07:002013-05-29T18:59:04.562-07:00LANDASAN YURIDIS-LEGALISTIK DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH Sebelum terbit Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan<br />
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan<br />
Penyelenggaraan Pendidikan pada 28 September 2010, dasar hukum pembentukan<br />
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah adalah Keputusan Menteri Pendidikan<br />
Nasional Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. <br />
<br />
Pada PP Nomor 66 Tahun 2010, pasal 192-195 menjelaskan fungsi, tugas, pola<br />
rekrutmen, masa jabatan, kedudukan, pemilihan dan penetapan anggota Dewan<br />
Pendidikan. Sementara pasal 196 dan 197 menjelaskan fungsi, pembentukan,<br />
pendanaan, jumlah, dan pemilihan anggota Komite Sekolah/Madrasah. <br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Aspek legal bagi keberadaan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah telah melalui<br />
proses yang panjang dan maraton. Proses dimulai dari penerbitan Undang-Undang<br />
Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional. Pada BAB VII ihwal<br />
Pembangunan Pendidikan poin B tentang Arah Kebijakan, tertera arah kebijakan<br />
pembangunan pendidikan menurut Garis-garis Besar Haluan Negara 1999-2004.<br />
Salah satu butirnya berbunyi, “Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah<br />
maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta<br />
meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan<br />
prasarana memadai.” <br />
<br />
Peningkatan partisipasi keluarga (orangtua) dan masyarakat itu ditegaskan dalam<br />
program pembangunan pendidikan tingkat dasar, prasekolah, dan menengah.<br />
Dikatakan bahwa demi terwujudnya manajemen pendidikan yang berbasis<br />
sekolah/masyarakat (school/communty based management) dilakukan dengan<br />
mengenalkan konsep dan merintis pembentukan Dewan Sekolah di setiap<br />
kabupaten/kota serta pemberdayaan atau pembentukan Komite Sekolah di setiap<br />
sekolah. Nama Dewan Sekolah kemudian menjadi cikal bakal Dewan Pendidikan. <br />
<br />
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 kemudian dijabarkan secara spesifik dalam<br />
Kepmendiknas Nomor 044/U/2002. Dalam lampirannya, peraturan ini mengulas<br />
pengertian, nama, ruang lingkup, tujuan, peran dan fungsi, organisasi, dan<br />
pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Kepmendiknas Nomor<br />
044/U/2002 juga terkait erat dengan amanat Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999<br />
tentang Pemerintah Daerah (UU ini kemudian diganti dengan Undang-undang Nomor 32<br />
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah). Sebab pelibatan unsur birokrasi di daerah<br />
seperti Bupati/Walikota, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Dinas Pendidikan jelas<br />
diatur dalam pembentukan dan penetapan anggota Dewan Pendidikan dan Komite<br />
Sekolah. <br />
<br />
Seiring dinamika dalam dunia pendidikan, lahirlah UU Nomor 20 tahun 2003 tentang<br />
Sistem Pendidikan Nasional. Keberadaan Dewan Pendidikan dan Komite<br />
Sekolah/Madrasah sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan<br />
kembali ditegaskan pada pasal 56 ayat 1-4. <br />
www.mandikdasmen.kemdiknas.go.id 2<br />
Pasal 56 ayat (1): Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan<br />
yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program<br />
pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah.<br />
<br />
Pasal 56 ayat (2): Dewan Pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan<br />
dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan<br />
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta<br />
pengawasan pendidikan pada tingkat Nasional, Provinsi, dan<br />
Kabupaten/Kota yang tidak mempunyai hubungan hirarkis.<br />
<br />
Pasal 56 ayat (3): Komita sekolah/madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan<br />
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan<br />
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta<br />
pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.<br />
<br />
Pasal 56 ayat (4): Ketentuan mengenai pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite<br />
Sekolah/Madrasah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan<br />
ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.<br />
<br />
<br />
Untuk memenuhi amanat UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 56 ayat (4) tersebut, pada<br />
28 Januari 2010 pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun<br />
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Berikutnya pada 28<br />
September 2010 diterbitkan PP Nomor 66 Tahun 2010 yang merupakan<br />
penyempurnaan PP Nomor 17 tahun 2010. Peraturan Pemerintah ini memberikan<br />
penjelasan secara rinci segala aspek yang berkaitan dengan Dewan Pendidikan dan<br />
Komite Sekolah. Dengan demikian, operasionalisasi dan eksistensi Dewan Pendidikan<br />
dan Komite Sekolah telah memenuhi aspek yuridis-legalistik. <br />
<br />
<br />
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-38944401707326374962013-02-12T22:26:00.002-08:002013-02-12T22:26:47.339-08:00MEMBANGUN KOMITE SEKOLAH YANG EFEKTIF<br />
<div class="post-body entry-content" id="post-body-4705908206743443761" itemprop="articleBody" style="position: relative; width: 638px;">
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5;">
<b><span style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">By. Drs. Saukani Hasan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5;">
<b><span style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Komite Sekolah akan berhasil dengan baik apabila komite sekolah tersebut dapat bekerja secara efektif. Bagaimana menciptakan Komite sekolah yang efektif ? berikut ini penulis sajikan TIGA LANGKAH untuk mewujudkan KOMITE SEKOLAH YANG EFEKTIF.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Menyamakan Visi</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Komite Sekolah akan berjalan dengan efektif apabila semua pengurusnya memiliki visi yang sama. Misalnya :</span></div>
<ul style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.4; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0.5em 0px; padding: 0px 2.5em;">
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"></span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Menjadikan Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang bermutu secara intelektual, emosional dan spiritual.</span></span></li>
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"></span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Menjadikan Sekolah sebagai Barometer mutu pendidikan di tempatnya</span></span></li>
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"></span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Dll</span></span></li>
</ul>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><a name='more'></a><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Membangun Teamwork Yang Baik</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Teamwork yang baik sangat diperlukan jika menginginkan Komite Sekolah yang Efektif. Bagaimana menciptakan teamwork yang baik?</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Adanya keterbukaan</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Adanya saling menghargai</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Adanya saling kepercayaan</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Adanya kebersamaan</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Adanya komunikasi yang baik</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Mengembangkan Kreatifitas</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Organisasi akan berjalan dengan baik, cepat dan efisien apabila organisasi itu dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki kreatifitas tinggi. Apa ciri-ciri orang yang kreatif?</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Banyak bertanya tentang hal-hal yang dianggap masalah</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Selalu berfikir untuk memecahkan suatu masalah</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Selalu memiliki gagasan-gagasan baru</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Selalu berfikir dan bertindak cepat</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Teliti, cermat dan bertanggung jawab</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Selalu berorientasi pada pencapaian tujuan</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white; line-height: 1.5; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white; line-height: 1.5; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="background-color: white; line-height: 1.5; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Sumber : </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; text-indent: -18pt;"><span style="line-height: 18px;">http://forumkomitesekolah.blogspot.com</span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-76025689762805528732013-02-12T22:22:00.001-08:002013-02-18T23:03:35.218-08:00Audiensi ke Dinas Pendidikan Kota Jogja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9liMO2uQPGaFVAaWAEIdZRZU0FsnO27nfX87CNrZvIKMc1geDAZrg0sH460LuXkEcKMx-GcP_Eb5gustN55ufXJDfmIxzDPXO61-INoRrZ14fK5Q-TwlxTzKoNeVuxLcymhmPBKieBJF9/s1600/DSC_0101.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9liMO2uQPGaFVAaWAEIdZRZU0FsnO27nfX87CNrZvIKMc1geDAZrg0sH460LuXkEcKMx-GcP_Eb5gustN55ufXJDfmIxzDPXO61-INoRrZ14fK5Q-TwlxTzKoNeVuxLcymhmPBKieBJF9/s400/DSC_0101.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvwnVOj2mDn9gdp6_Sz1xHJsD9Y70ohWpEhZmFuKwQWRVKdquyR-MiVmJ8RtvjiBQSFK0SCvjqdzKgEyYc7UyKYYOfKhfJMy7YDTQkLW0mFfswI0opWlbqHm2fHTqO1w82qHZXE-nwiDQX/s1600/DSC_0102.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvwnVOj2mDn9gdp6_Sz1xHJsD9Y70ohWpEhZmFuKwQWRVKdquyR-MiVmJ8RtvjiBQSFK0SCvjqdzKgEyYc7UyKYYOfKhfJMy7YDTQkLW0mFfswI0opWlbqHm2fHTqO1w82qHZXE-nwiDQX/s400/DSC_0102.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZpPRNs3httAr3EvCE8n22y3F7EP1lPXExKBwmQzZ17uX2F-_E75ewxCIQD66tYMBzbdaFTLxMn0ZgEMbVZe4-d9Q2KBdXnR4I03MLWel5FZyL6zR3k0MdatVOBzyLFH98XE8adsnZUAUz/s1600/DSC_0108.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZpPRNs3httAr3EvCE8n22y3F7EP1lPXExKBwmQzZ17uX2F-_E75ewxCIQD66tYMBzbdaFTLxMn0ZgEMbVZe4-d9Q2KBdXnR4I03MLWel5FZyL6zR3k0MdatVOBzyLFH98XE8adsnZUAUz/s400/DSC_0108.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-nSewuHBrxujHHtEb34_S3HitUza9J5hozXKRYKszTdiQo3UvA_Bxucl__mdzw3Wo82c7ffR_P1dULQ8Y2V6JE4e8Btd8uLOfVZnQjT-ThN7jSDkT7vbLpVog7ThjQnZpCP7EoqZFXJnr/s1600/DSC_0104.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-nSewuHBrxujHHtEb34_S3HitUza9J5hozXKRYKszTdiQo3UvA_Bxucl__mdzw3Wo82c7ffR_P1dULQ8Y2V6JE4e8Btd8uLOfVZnQjT-ThN7jSDkT7vbLpVog7ThjQnZpCP7EoqZFXJnr/s400/DSC_0104.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-K16lD1nIS-q-6tJqjnqTjbP5dtYIhkEeJrLdRHHgX7JQFSkYKT7rdqXg9E-aAlr5NHR6upqG6n16YhoPgGMfjQJOASdm6a_NWCmg53C8qxyifZsyA1AeUW-cPPQ4yM9YBGB1wjAKY3R4/s1600/DSC_0106.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-K16lD1nIS-q-6tJqjnqTjbP5dtYIhkEeJrLdRHHgX7JQFSkYKT7rdqXg9E-aAlr5NHR6upqG6n16YhoPgGMfjQJOASdm6a_NWCmg53C8qxyifZsyA1AeUW-cPPQ4yM9YBGB1wjAKY3R4/s400/DSC_0106.JPG" width="400" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-12996328827341313572013-02-12T16:26:00.000-08:002013-02-12T22:29:17.107-08:00MENYOAL PERAN KOMITE SEKOLAH<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Oleh : Naswa Dianty, Pemerhati Pendidikan dari KOALISI Pendidikan Bersih</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">“Peran Komite Sekolah dalam pengembangan sekolah ditengarai belum optimal. Selama ini hanya mengutamakan pengumpulan dana dan pengembangan fisik sekolah, belum menyentuh pembangunan non fisik” (Ari Amin Hamidah)</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Memang keberadaan Keputusan Mendiknas Nomor 44/U/2002 tanggal 2 April 2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite sekolah dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, dijelaskan komite sekolah adalah mitra sekolah.</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Tugas komite sekolah pada dasarnya mempunyai empat peran dimana peran tersebut adalah, memberikan pertimbangan, memberikan dukungan, melakukan pengawasan dan menjadi mediator, dengan masyarakat dan pemerintah. Peran tersebut pada dasarnya sudah banyak dilakukan oleh pengurus komite sekolah, namun belum optimal.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="background-color: white;"><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Mengapa terjadi demikian? Lembaga Komite sekolah telah ada dan dibentuk disetiap sekolah di Indonesia. Tetapi keberadaan komite sekolah terutma di daerah tertinggal masih banyak menghadapi beberapa kendala. Berdasarkan hasil need assessment dibeberapa daerah dan pengamatan penulis yang memang tinggal di Kabupaten tertinggal ada beberapa masalah pokok yang dihadapi tentang komite ini yang akhirnya dikatakan perannya belum optimal. Permasalahan tersebut antara lain;</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">* Masalah Pamahaman. Pemahaman tentang komite sekolah sangat beragam, tentang perannya belum sepenuhnya di pahami apalagi menjalankan peran tersebut secara maksimal. Proses pembentukannya pun mungkin belum berdasarkan acuan yang ada. Keterwakilannya dalam susunan anggota komite juga belum meluas (belum mengikutsertakan dunia usaha ataupun dunia industri) disekitarnya. Disamping itu masih langka keterwakilan perempuan dalam komite. Yang sangat fatal lagi Komite Sekolah belum/tidak mempunyai anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Komite.</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">* Masalah Budaya yang dimaksudkan disini adalah cara berfikir serta bertindak masyarakat terhadap sekolah. Pola pikir mereka kebanyakan menganggap sekolah sebagai lembaga jasa dan masyarakat sebagai konsumen. Sekolah jual lulusan, masyarakat membayar. Pola pikir lainnya adalah sekolah bagi anak-anak adalah pilihan masa depan. Dengan demikian masyarakat yang mampu, menyekolahkan anaknya disekolah yang berkualitas. Apalagi jika anaknya mempunyai prestasi. Bagaimana dengan masyarakat yang miskin, jelas sekolah bukan menjadi prioritas yang utama, sekolah bukan merupakan tanggung jawabnya sehingga sekolah mempunyai urutan prioritas dibawah kebutuhan utama (makan, papan, sandang). Pola pikir terhadap sekolah masih terbatas pada dukungan dana semata (sangat minim di daerah tertinggal). Perubahan budaya ini dperlukan proses yang sangat panjang agar tuntutan peran komite sekolah ini dapat optimal.</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">* Masalah Pembinaan Komite sekolah yang merupakan lembaga representatif masyarakat untuk sekolah sudah lama ada semenjak adanya BP3, POMG, yang terakhir adalah Komite Sekolah. Sampai saat ini lembaga tersebut, belum dapat berfungsi dengan baik.</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">* Masalah Sosial Ekonomi. Belum optimalnya peran komite sekolah disebabkan juga oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rendah. Segala upaya yang dilakukan oleh masyarakat masih difokuskan mencari jalan keluar (solusi) ekonomi rumah tangga, sehingga walaupun terlibat dalam kepengurusan komite, partisipasinya belumlah optimal (besar) dianggap sebagai beban sampingan, apalagi didalam komite bersifat sukarelawan. Masalah kemiskinan itu sendiri sudah menyulitkan mereka untuk terlihat dalam komite sekolah dan sekolah juga menanggung akibatnya (beban) karena berbagai ide untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan prasarana sekolah menjadi lamban.</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Dari beberapa masalah tersebut diatas jika kita perhatikan dan ditelusuri secara lebih operasional banyak permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah dalam rangka pemberdayaan komite sekolah diantaranaya adalah, pemahaman tentang komite sekolah belum tersosialisasikan dengan efektif ditengah masyarakat. Komite Sekolah yang dibentuk pada era reformasi pada hakekatnya masih sama dengan BP 3 atau POMG. Disisi lain banyak komite belum mampu menjalankan fungsi-fungsi management organisasi komite dengan baik, inisiatif rendah, ketergantungan kepada sekolah masih tinggi, termasuk menganggap tidak penting adanya AD/ART bagi sebuah komite sekolah yang berakhir dengan hasil kurang memuaskan setelah mereka kembali ke sekolah masing-masing, hal ini dikarenakan selama pelatih komite, peserta tidak cukup waktu data, wawasan dalam membuat rencana organisasi.</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Seperti dikemukakan diatas bahwa pemahaman komite sekolah juga diakibatkan dari pembentukan pengurusnya yang belum sesuai dengan aturan yang berlaku, belum mengikuti tujuh langkah baku pembentukan komite sekolah, prinsip-prinsip pembentukannya belum diterapkan. Untuk menyegarkan kembali ingatan kita bahwa prinsip-prinsip tersebut adalah;</span></span><br />
<ol style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Transparan berarti pembentukan Komite Sekolah dilakukan secara terbuka, diketahui oleh masyarakat lingkungan sekolah mulai dari tahap persiapan, pembentukan panitia kriteria calon, pengumuman calon, proses pemilihan sampai dengan penyampaian hasil pemilihan kepada masyarakat.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Akuntabel dalam arti pembentukan Komite Sekolah yang dilakukan oleh panitia pelaksana dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat baik secara substansi maupun secara financial.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Demokratis berarti pembentukan Komite Sekolah dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat khususnya masyarakat lingkungan sekolah, baik secara musyawarah mufakat maupun melalui pemungutan suara.</span></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Sedangkan mekanisme pembentukannya diawali dengan pembentukan panitia persiapan atas prakarsa masyarakat atau dipelopori oleh orang tua/wali peserta didik, tokoh masyarakat/pemimpin informal, atau kepala satuan pendidikan bila pembentukan komite tersebut baru pertama kali. Panitia persiapan sedikitnya 5 orang terdiri atas kalangan praktisi pendidikan (guru, kepala satuan pendidikan, penyelenggara pendidikan), pemerhati pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dunia usaha, dunia industri, serta orang tua/wali murid peserta didik.</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Panitia persiapan seyogyanya mengikuti 7 (tujuh) langkah pokok pembentukan Komite Sekolah yaitu;</span></span><br />
<ol style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Sosialisasi tentang komite sekolah yang mengacu kepada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/2002 tanggal 2 April 2002,</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Penyusunan kriteria dan indentifikasi calon anggoya pengurus berdasarkan usulan masyarakat. Bakal calon tidak harus domisili di lingkungan sekolah, namun mempunyai ikatan batin dengan sekolah misalnya alumni Kriterianya hendaklah ditentukan sendiri melalui proses refleksi kepemimpinan dengan berbasis nilai-nilai luhur yakni, jujur peduli, tanpa pamrih, rendah hati dan lain-lain.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Seleksi bakal calon pengurus yang diusulkan masyarakat berdasarkan kriteria yang disepakati bersama sesuai di langkah kedua.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Pengumuman bakal calon yang telah diseleksi berdasarkan langkah ketiga, dan yang menyatakan kesediannya dicalonkan sebagai pengurus Komite Sekolah, ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya keberatan masyarakat terhadap satu atau lebih bakal calon.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Penyusunan nama-nama calon anggota yang dinyatakan resmi sebagai calon pengurus.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Pemilihan pengurus komite dalam forum baik secara musyawarah mufakat atau pun dengan pemungutan suara.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Penyampaian nama-nama Ketua Komite dan anggota pengurus terpilih serta struktur organisasinya kepada kepala satuan pendidikan untuk mendapat Surat Keputusan Kepala Satuan Pendidikan.</span></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Panitia persiapan pemilihan memfasilitasi pengukuhan terbentuknya Komite Sekolah. Selanjutnya panitia persiapan dinyatakan bubar. Langkah-langkah tersebut diatas dalam rangka pembentukan pengurus Komite Sekolah pertama kali atau pembentukan kembali.</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Pembentukan Komite Sekolah masa bakti berikutnya adalah sesuai dengan AD/ART Komite Sekolah (sebaiknya dinyatakan dalam AD/ART) dan wajib membentuk panitia persiapan pemilihan, dan pelaksanaannya tetap mengacu kepada 7 langkah pokok tersebut diatas.</span><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Adapun peran Komite Sekolah secara umum adalah :</span></span><br />
<ol style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Pendukung (supporting agency) baik yang berujud financial, pemikira maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Mediator (mediator agency) antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan.</span></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Dalam menjalankan perannya komite sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai berikut :</span><br />
<ol style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaa kebijakan pendidikan di satuan pendidikan</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Pendukung (supporting agency) baik yang berujud financial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Mediator (mediator agency) antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan</span></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Dalam menjalankan perannya komite sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai berikut :</span><br />
<ol style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Mendorong tumbuhnya komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Melakukan kerja sama dengan pemerintah dan masyarakat berkenaan dengan pendidikan yang bermutu.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan dalam hal: kebijakan program pendidikan, penyusunan RAPBS, kriteria kinerja satuan pendidikan, kriteria tenaga kependidikan, dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan</span></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Beberapa kegiatan yang teridentifikasi dalam melaksanakan peran komite sekolah untuk meningkatkan layanan pendidikan di satuan pendidikan. Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan. Agar supaya masukan tersebut sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan, diperlukan informasi-informasi yang didasarkan kepada kegiatan-kegiatan sebagai berikut :</span><br />
<ol style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Mengadakan pendataan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan sumber daya pendidikan di masyarakat sekitar sekolah, kemudian menganalisa sebagai bahan masukan, pertimbangan, rekomendasi kepada sekolah/satuan pendidikan.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Menyampaikan masukan, rekomendasi dan pertimbangan secara tertulis kepada sekolah.</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Memberikan pertimbangan kepada sekolah dalam rangka pengembangan KTSP</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Memberikan pertimbangan kepada sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran</span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Memberikan pertimbangan kepada sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan (PAKEM).</span></span></li>
</ol>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;"><span style="background-color: white;">Layanan Pendidikan secara umum akan terlaksana sesuai dengan yang diharapkan apabila berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan dukungan terjadinya kondisi proses pembelajaran yang baik dan bermutu. Semoga !</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-217734589552540292013-02-12T16:08:00.000-08:002013-02-18T23:05:09.914-08:00Audiensi ke Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUZRiO8ntK8nkyczTM2Y-G2iVuFWTIwqvs5v1m35izZC1C-yAYH3FODHegXllqj1P_0jW4sXYluZCTCTxH_UdPvKCGDahH9Meb1yt-kgAZFLFK4-7Fs7kPqSAIZzebWiaqWDguEtV63dRY/s1600/DSC_0020.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUZRiO8ntK8nkyczTM2Y-G2iVuFWTIwqvs5v1m35izZC1C-yAYH3FODHegXllqj1P_0jW4sXYluZCTCTxH_UdPvKCGDahH9Meb1yt-kgAZFLFK4-7Fs7kPqSAIZzebWiaqWDguEtV63dRY/s400/DSC_0020.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiuZqXnI8E2_BRmB-ZQ0Qtk2WE-RqAcK0vX-S6J-HFJid73n64SDqTSYN0HsBsfik63Zss3HWMwzhFZA7k-Lg58KxRU1_Bt6FY1pbNjJ8vFvjx-9kr539IePcEz2o1D0hk5PNbdjiNIx97/s1600/DSC_0034.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiuZqXnI8E2_BRmB-ZQ0Qtk2WE-RqAcK0vX-S6J-HFJid73n64SDqTSYN0HsBsfik63Zss3HWMwzhFZA7k-Lg58KxRU1_Bt6FY1pbNjJ8vFvjx-9kr539IePcEz2o1D0hk5PNbdjiNIx97/s400/DSC_0034.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIkB9Tct5LgEo_coczaA5JBOf4varlQpRbe15OX-JdUu8XOsbFZeXMDMym8-_leWb940zAPYVFqWe7-TPqnsVxBUdU3Z47_nfBB9NAUREavid_ddion8JJOJuQiFQYc0CVIuu60NOzAPtU/s1600/DSC_0033.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIkB9Tct5LgEo_coczaA5JBOf4varlQpRbe15OX-JdUu8XOsbFZeXMDMym8-_leWb940zAPYVFqWe7-TPqnsVxBUdU3Z47_nfBB9NAUREavid_ddion8JJOJuQiFQYc0CVIuu60NOzAPtU/s400/DSC_0033.JPG" width="400" /></a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-44342947422703710902012-11-10T23:33:00.001-08:002012-11-10T23:33:41.804-08:00FORUM KOMUNIKASI KOMITE SEKOLAH SMP KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2012 – 2014<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Forum komunikasi komite sekolah SMP kota
Yogyakarta di bentuk serta didirikan oleh para ketua komite sekolah SMP baik
negeri maupun swasta sekota Yogyakarta, pada tanggal 8 September 2012, yang
difasilitasi oleh Dewan Pendidikan Kota
Yogyakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Forum kominikasi Komite sekolah SMP kota
Yogyakarta memiliki Visi dan M</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">i</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">si sbb:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Visi :<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">“Komite sekolah yang mandiri dan memiliki peran
dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan”</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Misi :<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 60.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arial Narrow"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Arial Narrow";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Meningkatkan
peran komite sekolah guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 60.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arial Narrow"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Arial Narrow";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mewujudkan
komite sekolah yang dapat memberikan pertimbangan, arahan serta dukungan
tenaga, sarana prasarana pada satuan pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 60.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arial Narrow"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Arial Narrow";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mewujudkan
komite sekolah yang dapat mewadahi, menyalurkan aspirasi dan peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tujuan
dibentukya Forum Komunikasi Komite Sekolah SMP kota Yogyakarta antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arial Narrow"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Arial Narrow";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mengkoordinasikan tentang peran Komite Sekolah
yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arial Narrow"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Arial Narrow";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Memberikan pertimbangan serta memberikan dukungan
kepada sekolah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arial Narrow"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Arial Narrow";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mengawasi penyelenggaraan pendidikan disekolah
serta menjadi penghubung antara sekolah, orang tua dan masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arial Narrow"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Arial Narrow";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mengkoordinasikan komite sekolah dalam rangka
mewadahi dan menyelenggarakan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan
kebijakan operasional dan program pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arial Narrow"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Arial Narrow";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mengkoordinasikan komite sekolah dalam rangka meningkatkan
tanggungjawab dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Mengkoordinasikan komite sekolah dalam rangka
menciptakan suasana dan kondisi transparansi, akuntable dan demokratis dalam
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-25874602776232853002012-10-20T22:36:00.000-07:002012-10-20T22:36:14.525-07:00Forkom Komite Sekolah Dibentuk<strong style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); border: 0px; color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1; margin: 0px; padding: 0px;">YOGYA (KRjogja.com) -</strong><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"> Ketua komite Sekolah SMP, baik negeri maupun swasta se Kota Yogyakarta yang difasilitasi Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Jumat (28/9) lalu di SMP N 4 Yogyakarta secara bersama telah membentuk ‘Forum Komunikasi (Forkom) Komite Sekolah SMP Kota Yogyakarta’. </span><br style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><br style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Secara aklamasi juga telah terbentuk susunan pengurus dengan Drs Sumono Wibowo (Komite SMP N 4 Yogya) sebagai Ketua Umum, Drs Arry Soekowathy SH MHum MPar (Komite SMP N 14 Yogya) sebagai Ketua I serta MasharSyamsyudin Dipl Prod Eng (Komite SMP IT Masjid Syuhada Yogya) sebagai Ketua II.</span><br style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><br style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Menurut Sumono, ada pandangan selama ini Komite Sekolah masih memakai pola stigmatis yang diwarisi BP3 atau POMG. Pandangan negatif tersebut timbul karena kebijakan, program dan kegiatan operasional Komite Sekolah belum mencerminkan dan memerankan fungsi Komite Sekolah sesungguhnya.</span><br />
<a name='more'></a><br style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">"Untuk itu forum ini terbentuk. Forum ini akan memberi dukungan pada sekolah dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Kami juga akan mewadahi, menyalurkan aspirasi masyarakat, meningkatkan tanggungjawab, serta</span><br style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">menciptakan suasana dan kondisi transparansi, akuntabel dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan,” pungkas Sumono,kemarin.</span><strong style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); border: 0px; color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1; margin: 0px; padding: 0px;">(*)</strong><br />
<strong style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); border: 0px; color: #404040; font-family: 'Droid Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1; margin: 0px; padding: 0px;">Sumber : </strong><a href="http://krjogja.com/">http://krjogja.com</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-47492904263183788392012-10-19T23:29:00.000-07:002012-10-23T01:45:02.538-07:00Susunan Pengurus<div style="text-align: center;">
<b>SUSUNAN PENGURUS FORUM KOMUNIKASI</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>KOMITE SMP KOTA YOGYAKARTA</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PERIODE 2012 - 2014</b></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<h3>
Penasehat</h3>
<div style="text-align: left;">
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta</div>
<div style="text-align: left;">
2. Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<b>Ketua Umum</b><span style="font-weight: normal;"> : Drs. Sumono Wibowo (Komite SMPN 4 YK)</span><br />
<div style="text-align: left;">
Ketua I : Drs Arry Soekowathy, SH, M.Hum, M. Par. (Komite SMPN 14)</div>
<div style="text-align: left;">
Ketua II : Mashar Syamsudin, Dipl. PROD Eng. (Komite SMP IT Masjid Syuhada YK)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<b>Sekretaris Umum</b><span style="font-weight: normal;"> : AMK Affandi (Komite SMP Muh 4 YK)</span><br />
<div style="text-align: left;">
Sekretaris I ; Andrus Margiono, SE, MM (Komite SMP N 16 YK)</div>
<div style="text-align: left;">
Sekretaris II : Hendrik Martutina, S.Pd. (Komite SMP Kanisius Gayam YK)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<b>Bendahara Umum</b><span style="font-weight: normal;"> : Drs. LY Sri Martini (Komite SMP TD Kumendaman YK)</span><br />
<div style="text-align: left;">
Bendahara I : Sumadani (Komite SMPN 5 YK)</div>
<div style="text-align: left;">
Bendahara II : Djabi Waluyo, SE (Komite SMP Muh 1 YK)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<h3>
Bidang Penelitian dan Pengembangan</h3>
<div style="text-align: left;">
1. DR. I. Made Miasa, ST, M.Sc. (Komite SMPN 6 YK)</div>
<div style="text-align: left;">
2. Susanto (Komite SMP "17" YK)</div>
<div style="text-align: left;">
3. Hendro (Komite SMP Stella Duce YK)</div>
<h3>
Bidang Kajian Hukum</h3>
<div style="text-align: left;">
1. Rusdi Rais, SH (Komite SMPN 2 YK)</div>
<div style="text-align: left;">
2. Krispatoro Sujalmo (Komite SMP Bopkri 5 YK)</div>
<h3>
Bidang Kesejahteraan Sosial</h3>
<div style="text-align: left;">
1. Drs. Mukriyanto (Komite SMPN 9 YK)</div>
<div style="text-align: left;">
2. Kindarto A. Mp. Pd. (Komite SMP Muh 9 YK</div>
<h3>
Bidang Hubungan Masyarakat</h3>
<div style="text-align: left;">
1. Budi Sudarmasto, SH (Komite SMP TD IP YK)</div>
<div style="text-align: left;">
2. Sumaryono (Komite MTs. Mu'allimin Muh. YK)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-72011491525264354652012-10-02T17:47:00.001-07:002012-10-02T18:08:22.365-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAK0ffZg3Q_dM8WDv8dymTreePDh94tQMhG2HIUbgj4cJ-jYbGS5OaLx5kPOc6EzvwlnutbB9krdLqyhyT9bqxV69Ag96rRwb5UxUWaGU2mSZ2DTzHe3tjNhWOIwoa2N44tPABGWeJ5-Ke/s1600/DSC_0317.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAK0ffZg3Q_dM8WDv8dymTreePDh94tQMhG2HIUbgj4cJ-jYbGS5OaLx5kPOc6EzvwlnutbB9krdLqyhyT9bqxV69Ag96rRwb5UxUWaGU2mSZ2DTzHe3tjNhWOIwoa2N44tPABGWeJ5-Ke/s320/DSC_0317.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG5eQIOc7-jGF_Drp6oVzismCoF9LGwX_Tvbbd51-6KFt54jL1JvRG8SblneBVTe8MIk3aSh4J86xpZTRp-wt884V6giV3Fd9UrpWFIVGJF45hUdrr2OcFRsQHDOVd4ISglw-CXMWpVkod/s1600/DSC_0322.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG5eQIOc7-jGF_Drp6oVzismCoF9LGwX_Tvbbd51-6KFt54jL1JvRG8SblneBVTe8MIk3aSh4J86xpZTRp-wt884V6giV3Fd9UrpWFIVGJF45hUdrr2OcFRsQHDOVd4ISglw-CXMWpVkod/s320/DSC_0322.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgvYkBQYGYrAS1vTfHRw0cBq8pZMU33xMXDGLNuCPC3nupiUf-p_iUYFGXGmZS8K_Atcf5b18XjCFjyzBDxv9gMbEsIVHi37UEEa0iVFnkTvRkGl6Ir8oViEAwqyXPQxChDhnTjg3ytThf/s1600/DSC_0320.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgvYkBQYGYrAS1vTfHRw0cBq8pZMU33xMXDGLNuCPC3nupiUf-p_iUYFGXGmZS8K_Atcf5b18XjCFjyzBDxv9gMbEsIVHi37UEEa0iVFnkTvRkGl6Ir8oViEAwqyXPQxChDhnTjg3ytThf/s320/DSC_0320.JPG" width="320" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1002946939349055585.post-74657419059729696452012-09-28T23:57:00.001-07:002012-09-28T23:57:10.994-07:00Pembentukan FKKS yogya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPE3D1d3Txijo1hWSaCZzAK-k1-zjGeD1JEAKxF45tGNFHsgJdtdjc7INYrV3nUrIIJvPaV8qmEaQjM68bOIWShUhtlnZOWbAAEwQ9Q1AwlGZ2bvaC0CGv0l0ib8UVGp_3zUcsfPF0WNFi/s1600/DSC_0317.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPE3D1d3Txijo1hWSaCZzAK-k1-zjGeD1JEAKxF45tGNFHsgJdtdjc7INYrV3nUrIIJvPaV8qmEaQjM68bOIWShUhtlnZOWbAAEwQ9Q1AwlGZ2bvaC0CGv0l0ib8UVGp_3zUcsfPF0WNFi/s320/DSC_0317.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbRNfiur5GkOClGukCCm-dtUjDfu3iDo9YrAKwZzhwTvxRWrCJ0JsTSlqsQmkwQ3g4b0Y0oVcT4-yS1FExydz0erKqR6vIagEjqi1ra03SzwD7Udd2lKYQFrs8HCbDtk8diDrOgHKUX-7n/s1600/DSC_0318.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbRNfiur5GkOClGukCCm-dtUjDfu3iDo9YrAKwZzhwTvxRWrCJ0JsTSlqsQmkwQ3g4b0Y0oVcT4-yS1FExydz0erKqR6vIagEjqi1ra03SzwD7Udd2lKYQFrs8HCbDtk8diDrOgHKUX-7n/s320/DSC_0318.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwl1LSuPgsheqq4GDCpveWZ-nCEQATQgBBeOCwxQRL7iaz8AUujfhPurMerxzZNxhYxTp7POiZvN1hcONLY32KqEa77UH7LLYiqm_pWujPnwjhKfJj1Xw_3OkG3x3EXBSrEYNUupwI7XYw/s1600/DSC_0319.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwl1LSuPgsheqq4GDCpveWZ-nCEQATQgBBeOCwxQRL7iaz8AUujfhPurMerxzZNxhYxTp7POiZvN1hcONLY32KqEa77UH7LLYiqm_pWujPnwjhKfJj1Xw_3OkG3x3EXBSrEYNUupwI7XYw/s320/DSC_0319.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ76BGhD7V71t4duFI7zlx8wg1YOmtO24CTur3Jm4SChsk3aM0JIwctsylZu9BGEd8JEiSFlSkia_8dCLs2ezV4UQnT6nBVpbSYeo8_EZRHr5X7j4dbYhxAtO93jMy7MbepgtEaeeTNgLK/s1600/DSC_0322.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ76BGhD7V71t4duFI7zlx8wg1YOmtO24CTur3Jm4SChsk3aM0JIwctsylZu9BGEd8JEiSFlSkia_8dCLs2ezV4UQnT6nBVpbSYeo8_EZRHr5X7j4dbYhxAtO93jMy7MbepgtEaeeTNgLK/s320/DSC_0322.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHnbSFjhSnjGiHjjYCcZQFlqcnDwoVvtusC2KXe8Vt-kOGFPxDYPl7vB_cEwkLBFDh11owJgllxvpWE-tlB1K3MnsHvEP9HQZyv2Z1iZdlxC_m3SK_FqECOQ08F3_Fdf7iVjjaqZy5ZETQ/s1600/DSC_0326.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHnbSFjhSnjGiHjjYCcZQFlqcnDwoVvtusC2KXe8Vt-kOGFPxDYPl7vB_cEwkLBFDh11owJgllxvpWE-tlB1K3MnsHvEP9HQZyv2Z1iZdlxC_m3SK_FqECOQ08F3_Fdf7iVjjaqZy5ZETQ/s320/DSC_0326.JPG" width="320" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06138311636286652126noreply@blogger.com0